BNNK Surabaya: Olahraga Jadi Sektor Penting

josstoday.com

Doktor rehabilitasi BNNK Surabaya, Singgih Widi Pratomo, saat memberi materi dalam acara focus group discussion Pokja Wartawan Olahraga di Hotel Cendana Premiere, Surabaya, Selasa (19/12/2017). (josstoday.com/Fariz Yarbo)

JOSSTODAY.COM - Sektor olahraga menjadi salah satu sektor terpenting di Indonesia. Sebab, dari sektor ini banyak membentuk karakter individu yang kompeten. 

Hal itu dirasakan oleh Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya, yang melihat tidak begitu banyaknya pelaku olahraga menggunakan narkoba.

Doktor rehabilitasi BNNK Surabaya, Singgih Widi Pratomo, mengaku jika kehadiran tempat-tempat olahraga umum yang dibuat Pemkot Surabaya di beberapa lokasi cukup menurunkan angka pengguna narkoba.

"Lapangan seperti itu cukup membantu kami, karena mereka lebih asik untuk berolahraga daripada menggunakan narkoba," jelasnya saat menghadiri acara focus group discussion Pokja Wartawan Olahraga di Hotel Cendana Premiere, Surabaya, Selasa (19/12/2017).

Namun, meskipun sudah ada banyak lapangan di Surabaya ia melihat masih ada yang perlu ditingkatkan lagi. Yaitu sisi pengawasan. Sebab, ada beberapa tempat yang digunakan untuk menggunakan narkoba.

Karena itu, BNNK Surabaya mengajak semua pihak agar bekerja sama dalam mengawasi penyebaran, transaksi, hingga penggunaan narkoba.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Jatim, Ir Erlangga Satriagung mengatakan, jika saat ini perlu ada peningkatan pembinaan yang dilakukan kepada para pemuda dan atlet untuk terus menguatkan pola hidup positif.

"Olahraga ini, apalagi membentuk menjadi seorang atlet itu semua harus by design. Jadi, kalau ini sektor penting maka ini tugas kita bersama untuk membangun ini. Ya ortu,ya semua lembaga harus punya care bahwa olahraga ini penting," katanya saat memberi sambutan.

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan jika olahraga adalah salah satu penghambat meningkatnya angka pengguna narkoba.

Saat ini, berdasar data delapan puluh persen semua penghuni lapas adalah anak usia-usia remaja yang semua terjerat kasus narkoba.

"Hampir seluruh lapas, 80 persen napinya itu kasusnya narkoba. Dari 80 persen dari penghuni lapas, 80 persennya mayoristas penggunanya usia sangat produktif seusia atlet," jelasnya.

Karenanya, Erlangga menegaskan jika urusan narkoba tidak main-main. Sebab, kegunaan narkoba saat ini sudah berbeda dengan jaman dahulu. Ia mencontohkan jika dulu pengguna Ganja dampaknya membuat orang teler, namun sekarang dengan jenis narkoba yang baru bisa membuat orang lincah dan semangat.

Karena itu, ia menginginkan adanya kerja sama dengan BNN untuk mencegah dan memberikan pengetahuan pada pemuda dan atlet untuk mencegah narkoba. (ais)
 

 

KONI Jatim Pemuda BNNK Surabaya Narkoba