JOSSTODAY.COM -  Gerakan Nasional Non Tunai ( GNTT) adalah salah satu gerakan yang digunakan oleh pemerintah untuk mengurangi kemacetan. Namun di akhir 2017 lalu, tujuan dari GNNT pun sempat mengalami kendala dengan adanya kemacetan di tujuh gerbang tol.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim, Yudi Harymukti, mengatakan, kemacetan yang sempat terjadi diakhir 2017 pada tujuh gerbang tol bukan dikarenakan GNNT yang tidak berhasil namun adanya kondisi situsional pada saat itu.

"Kemacetan adanya kondisi situsional. Bukan karena GNNT yang tidak berhasil maupun alat yang ada, namun dalam pelaksanaan tugas dilapangan kadang-kadang  sering terjadi kendalayang tidak disangka," kata Yudi kepada Reporter Josstoday di BI Jatim, Surabaya, pada Hari Minggu (31/12/2017).

Menurut Yudi, kemacetan yang terjadi di 7 Gerbang Tol terkait adanya libur panjang yang menyebabkan antrian yang cukup panjang.

"Kemacetan yang terjadi di 7 Gerbang tol lebih dikarenakan libur panjang akhir tahun. Sehingga antrianpun cukup panjang, sebab masyeakat banyak yang keluar rumah bersama keluarga," ungkap Yudi.

Dijelaskan Yudi bahwa, program GNNT sudah berhasil dengan adanya kartu e- money (electronic money) yang sudah beredar lebih dari limaratus ribu.

" Program Januari hingga Oktober 2017 sudah mencapai hingga lebih dari limaratus  ribu kartu," terangnya.

Selain itu Yudi menjelaskan program BI Jatim mendekati tahun baru dan natal yang dinamakan dengan ' Aksi Gerak Perbankan'.
" Aksi Gerak Perbankanadalah salah satu aksi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada program GNNT. Programnya adalah pegawai bank manapun harus standby di Bank masing masing untuk menawarkan kartu e- money dari mulai jam 7.00 hingga 17.00 kepada pelanggan," jelas Yudi.

Harapan yang disampaikan oleh Yudi  Harymukti untuk penggunaan GNNT tahun 2018 dapat berjalan lancar dengan persiapan yang mendalam.
"Waktu dekat tahun depan bisa 100 persen"  tutup Yudi. (tus)
 

 

Gerakan Nasional Non Tunai GNTT kemacetan tol pergantian tahun baru