Surabaya Fever Raih Kemenangan Ketiga

josstoday.com

Pemain Surabaya Fever, Natasha Debby (kanan) berusaha melewati penjagaan pemain-pemain Tanago Friesian di GOR Kertajaya, Surabaya, Rabu (31/1/2018). (josstoday.com/Fariz Yarbo)

JOSSTODAY.COM - Tim basket putri Surabaya Fever berhasil meraih kemenangan ketiganya pada ajang Srikandi Cup 2017 putaran kedua di GOR Kertajaya, Surabaya, Rabu (31/1/2018). Pada pertandingan ini Fever berhasil mengalahkan Tanago Freisan dengan skor 77-45.

Mengawali pertandingan penampilan Fever tak begitu eksplosif. Serangan-serangan yang dilakukan Natasha Debby dkk selalu kandas karena pertahanan Tanago yang begitu rapat. Bahkan, tembakan tiga angka yang biasa menjadi andalan tak tampak pada kuarter pertama.

Tanago pun sempat memimpin pada pertengahan kuarter. Namun, di menit-menit akhir para pemain Fever berhasil memanfaatkan peluang, sekaligus menutup kuarter pertama dengan keunggulan 16-14.

Berlanjut ke kuarter kedua, Fever berhasil menerobos ketatnya rapatnya pertahanan Tanago. Center andalan Fever, Gabriel Sophia menarik perhatian pemain-pemain Tanago untuk menjaga dan membuka ruang bagi pemain Fever lainnya, yang bisa melakukan layup dan under basket yang baik. Karena itu, Fever unggul 42-27 di kuarter kedua.

Usai turun minum, di kuarter tiga dan empat Fever tampil menawan dan berhasil menjaga ringnya dari tembakan pemain-pemain Tanago. Bahkan, pada dua kuarter akhir Fever beberapa kali mencetak tiga poin. Di kuarter tiga Fever unggul 60-33, dan berhasil menutup pertandingan dengan skor 77-45.

Mengomentari pertandingan tadi, pelatih Tanago Freisan, Abrizalt Hasiholan mengaku jika kualitas pemain-pemainnya berbeda. Sehingga, keberhasilan di kuarter pertama tak dapat dilanjutkan.

"Starting five saya berbeda dengan bench saya. Selain itu, kondisi fisik sudah menurun karena hard defense (pertahanan yang kuat) kita tampilkan sejak pertama," akunya.

Sementara itu, pelatih Fever, Wellyanto Pribadi mengaku belum begitu puas karena cukup kesulitan menghadapi pemain yang menerapkan pertahanan yang kuat. Ia pun mengaku jika kendala tersebut hadir karena tekanan psikologi bermain di kandang.

"Kendala kita di rumah ini selalu tampil jelek, karena dilihat keluarga, pacarnya, temannya. Sehingga, mereka selalu ingin menampilkan yang terbaik," akunya.

Karena itu, ia selalu menekankan pada pemainnya jika lawan dari timnya adalah timnya sendiri. (ais)

Srikandi Cup Surabaya Fever Tanago Friesian