Tanggapi Survei, Puti Guntur: Maju Terus, Jangan Lengah!

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno menanggapi berbagai hasil survei dengan sikap yang optimistik. Kandidat nomor 2 itu berpesan pada pendukungnya agar tidak lengah.

Pesan itu disampaikan pasangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) itu, dalam Rapat Kerja PDI Perjuangan (PDIP) Bojonegoro, Kamis (22/3/2018) siang.

“Hasil survei menjadi cermin kita. Maju terus, sampai titik akhir. Jangan merasa puas. Jangan lengah. Jangan pula kecil hati,” kata Puti Guntur berapi-api.

Ia melanjutkan, sikap pribadi yang harus diambil jajaran PDIP dan semua parpol pengusung adalah menjaga kesadaran politik. Yakni, bergerak terus untuk memenangkan Pilkada Jawa Timur 2018.

Puti Guntur belajar dari jalan kakeknya, Bung Karno. “Kita tidak punya pilihan, selain maju terus. Mundur, hancur. Mandeg (berhenti), ambleg (runtuh). Maka, pilihannya, maju terus. Bongkar, bongkar, sampai garis akhir,” kata Puti.

Pidato itu disambut riuh oleh kader-kader PDIP Bojonegoro. Suasana bergemuruh. “Jadi, seluruh hasil survei, harus kita tanggapi dengan cerdas,” kata Puti.

Ia membeber fakta, pada satu lembaga, Gus Ipul-Puti Guntur disebut unggul. Tak lama kemudian, lembaga survei lain, menyebut Khofifah-Emil unggul.

“Kemarin lembaga survei Charta Politica menempatkan Gus Ipul dan saya sunggul dengan selisih 6,7 persen. Maka, apa pun hasil survei, kita tempatkan sebagai cermin, kaca benggala,” kata Puti.

Karena tanpa cermin, kata dia, seluruh gerakan untuk pemenangan akan susah dievaluasi. “Hasil survei telah memberi evaluasi pada kita. Apa pun hasilnya, kita terima dengan sikap matang, dewasa dan cerdas,” katanya.

Puti Guntur Soekarno memasuki Jawa Timur pada 10 Januari 2018, setelah mendapat tugas mendadak dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Menurut data Charta, popularitas Puti Guntur tumbuh pesat. Januari 2018 lalu, angkanya 33,4 persen. Survei awal Maret ini, Charta mendapati trendnya melonjak 42,2 persen.

Sementara, popularitas Emil Dardak pada Januari 2018 lalu di angka 47,5 persen. Kemudian, survei Charta di awal Maret bertambah menjadi 50,2 persen.

“Saya yakin trendnya terus meningkat, dan tajam, berkat kerja keras kita pihak,” kata Puti Guntur. Puti mencapai lonjakan popularitas itu kurang dari 2 bulan, lewat berbagai upaya, termasuk safari ke berbagai daerah.

“Saat ini, di Bojonegoro, adalah daerah ke-26. Masih ada waktu 3 bulan. Masih 12 kabupaten/kota yang belum saya kunjungi. Nanti putaran berikut, kita lalukan “penebalan” di sejumlah daerah, menurut panduan survei,” kata Puti.

Selama safari, Puti Guntur menyaksikan bangkitnya kaum nasionalis, para pecinta Soekarno. Ia ingat nasihat ayahnya, Guntur Soekarno, yang menyebut Jawa Timur sebagai basis kaum Soekarnois. Mereka akan turun tangan membantunya.

“Saya melihat antusiasme para pecinta Soekarno di berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka bangkit untuk gotong-royong merajut Merah Putih, merajut kebersamaan, terutama dengan kaum nahdliyin,” kata Puti.
[13:32, 23/3/2018] Mas Ruly: Kunjungi Pabrik Kapal Api, Gus Ipul : Kopi Mengajarkan Kita, Rasa Pait Bisa Dinikmati

SIDOARJO - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi pabrik kopi kemasan, Kapal Api, PT Santos Jaya Abadi, di kawasan jalan Raya Gilang, Sidoarjo, Jumat (23/3/2018).

Kedatangan Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini disambut langsung oleh jajaran direksi dari PT Santos Jaya Abadi, serta ribuan buruh pabrik setempat.

Setibanya di lokasi, Gus Ipul bersama buruh menyanyikan jingle kampanye Gus Ipul, "Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur".

Mereka bergoyang bersama dengan aliran musik yang rampak.

"Selamat Siang Bapak dan Ibu, bagaimana kabarnya?," tanya Gus Ipul kepada para buruh.

Di kesempatan itu, Gus Ipul juga sempat menggelar pertemuan dengan jajaran direksi yang dipimpin langsung oleh Komisaris PT Santos Jaya Abadi, Christeven Mergonoto.

Di dalam pertemuan ini, Gus Ipul menyaksikan presentasi dari proses pembuatan berbagai produk Kapal Api, mulai dari kopi tubruk, hingga kopi 3 in 1 instant.

Proses tersebut dimulai dari pemilihan kopi, pengolahan, pengemasan, hingga distribusi.

Ia juga menyempatkan menyeduh kopi Espresso produksi perusahaan yang memiliki 400 varian produk ini.

"Melalui kopi, kita bisa tahu bahwa rasa pahit itu bisa dinikmati," ujar Gus Ipul usai menyeruput kopi espresso di hadapan jajaran direksi Kapal Api.

Dalam diskusi ini juga dibahas perihal asal hingga harga bahan baku.

"Saat ini, sekitar 95 persen menggunakan kopi lokal. Sisanya baru dari impor," ujar Christeven di depan Gus Ipul, Jumat (23/3/2018).

Kopi tersebut ada yang berasal dari Jawa Timur, Lampung hingga Aceh.

Sedangkan, untuk jenis kopi tertentu masih perlu melakukan impor, di antaranya berasal dari Jamaika dan Brasil.

Untuk mengurangi impor, perusahaan juga telah menyiasati dengan memperbesar produksi dan memperbanyak varian produk.

Di antaranya dengan membuat creamer, dari yang awalnya berasal dari Belanda, kini bisa diproduksi sendiri.

Tak hanya itu, perusahaan juga telah membuat kopi kapsul sebagai salah satu bentuk terobosan.

Mendengar terobosan tersebut, Gus Ipul mengapresiasi dan berkomitmen untuk memperkuat basis produksi kopi lokal.

"Kami bangga dengan perusahaan yang beroperasi dengan baik. Seperti Kapal Api yang sudah berdiri lama dan merambah pasar internasional," ujarnya.

"Apalagi, mayoritas bahan bakunya masih menggunakan produk lokal," jelasnya.

Menurutnya, perusahaan yang memperkerjakan ribuan karyawan itu harus terus dikawal.

Sebab, produksi kopi menimbulkan efek domimo positif yang bukan hanya bermanfaat bagi perusahaan, namun juga petani hingga distributor.

"Salah satu yang membuat Jawa Timur maju adalah perusahaan seperti ini," jelasnya.

Di akhir kunjungannya, Gus Ipul lantas foto bersama dengan ribuan buruh.

Bersama Christeven, keduanya dan para buruh duduk bersila di halaman pabrik.

"Jangan lupa ya, kabeh Sedulur, Kabeh Makmur," pekik Gus Ipul yang lantas ditirukan oleh seluruh buruh "Gus Ipul gubernur kita semua". (is/pr)

Pilkada Gus ipul Gus Ipul-Puti Guntur