Khofifah Ada Pesan Khusus untuk NU, Apa Itu?

josstoday.com

Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung di Ponpes Al Hikmah, Mlaten, Tulungagung, Minggu, (23/4/2018). (Ist)

JOSSTODAY.COM - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersilaturahmi ke Pondok Pesantren atau Ponpes Al-Hikmah Mlaten Kauman Tulungagung, Minggu (22/4/2018).

Di sana, Khofifah bertemu dengan sejumlah kiai dan tokoh alim ulama di Tulungagung. Khofifah menyerap apa yang menjadi rekomendasi dari para tokoh agama.

Mereka terlibat diskusi tentang kondisi kekinian Jawa Timur yang cukup menghawatirkan dan merusak moral bangsa dan juga tentang program yang dicanangkan Khofifah bersama Emil jika menjabat amanah sebagai gubernur dan wakil gubenur Jawa Tinur mendatang.

Dalam kesempatan itu Khofifah mengatakan bahwa dewasa ini ada besar PR yang harus ditanggung dalam hal memperbaiki dan melakukan penguatan moral untuk membekali masyarakat Jawa Timur.

"Saat saya ke Taiwan, saya bertemu dengan TKW yang bercerita bahwa dia sudah satu tahun lebih tidak menjalankan salat. Sebabnya adalah karena majikannya tidak suka warna putih," ucap Khofifah.

Padahal dikatakan Khofifah bahwa salat pada prinsipanya adalah menutup aurat. Bukan berarti mukenanya harus berwarna putih.

"Ini bukti kurangnya pembekalan dari segi agama pada TKW yang akan berangkat keluar negeri. Terutama pembekalan agama," tegas Khofifah.

Kondisinya saat ini disampaikan Khofifah harus ada yang menjadi penguat. Ia pun meyakinkan jika dalam Pilgub ini memilih nomor satu, maka warna NU akan mendapatkan dua tokoh pemimpin NU.

"Jika vote nomor 1, maka dapat dua NU," kata Khofifah.

Ia menjelaskan bahwa pasangannya dalam Pilgub Jatim 2018 ini adalah NU yang bobotnya 24 karat. Emil Elestianto Dardak yang meraih gelar doktor di usia 22 tahun itu tercatat sebagai koordinator hubungan birokrat di Pengurus Cabang Istimewa NU Jepang.

"NU nya sudah 24 karat," kata Khofifah.

Tidak hanya itu, Khofifah juga menyebut bahwa Arumi Bachsin juga adalah bagian dari NU. Saat Emil pulang dari Jepang, ia mengajak istrinya Arumi sowan ke KH Hasyim Muzadi.

Yang kemudian disarankan oleh Kiai Hasyim agar Arumi bergabung dengn Fatayat Depok. Lantaran saat itu Arumi masih tinggal di Depok.

"Maka jika vote no 1, you get 3. Jika pilih nomor 1, maka akan dapat tiga NU," kata Khofifah.

Lebih lanjut, Kiai Hadi Mohammad Machfud, Ketua Umum MUI Kabupaten Tulungagung mengatakan pihaknya tidak dalam hal mengarahkn atau mendukung salah satu calon gubernur tertentu.

"Setelah mendengarkan pemaparan ibu tadi, saya mengapresiasi dan cocok apa yang sudah disampaikan dan diprogramkan. Beliau mengedepankan moral, memang itu yang harus didahulukan," kata Kiai Hadi.

Dia mengatakan, memang dalam Pilgub Jatim ini kedua calon adalah tokoh NU. Namun Kiai Hadi mengatakan Khofifah memiliki keunggulan. Dari segi karir pernah dua kali menjadi menteri yaitu Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan.

"Prestasinya banyak," ujar Kiai Hadi. (ru/pr)

Khofifah Khofifah Emil NU Pilkada