Analis Proyeksi Laba PGN Naik di Akhir Tahun
JOSSTODAY.COM - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan peningkatan kinerja keuangan pascaakuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) tuntas dibayarkan pada September 2018. Pascaakuisisi, PGN akan mengendalikan sekitar 96 persen distribusi gas dan infrastruktur transmisi pipa gas di Indonesia. Monopoli bisnis gas yang direstui pemerintah tersebut akan memberikan keuntungan maksimal bagi PGN dalam jangka panjang.
"Laba bersih PGN akan mulai naik kembali secara stabil pada akhir 2018 ini," kata analis Narada Asset Management, Kiswoyo Adie Joe, Selasa (17/7).
Kiswoyo menuturkan, aksi korporasi tersebut merupakan rangkaian upaya pembentukan holding BUMN migas sehingga memperoleh dukungan kuat dari pemerintah.
Dia memperkirakan pembelian 51 persen saham Pertagas dapat menjamin portofolio pasokan gas bumi serta gas bumi cair (LNG) serta menambah masif pembangunan infrastruktur jaringan pipa gas bumi bagi PGN. Selain itu, proses pembangunan infrastruktur gas diharapkan tidak lagi tumpang tindih.
“Dengan akuisisi Pertagas oleh PGN diharapkan bisa mewujudkan efisiensi di seluruh mata rantai, mulai kepastian sumber gas hingga distribusi yang diharapkan mewujudkan harga gas yang kompetitif,” tuturnya.
Analis memperkirakan, akuisisi tersebut bakal mendongkrak operasional dan penjualan gas bumi sehingga mengerek harga saham PGAS ke level Rp 4.500 dalam 12 bulan ke depan. "Harga wajar PGAS pada 12 bulan mendatang akan berada pada level Rp 4.500. Masih ada potensi kenaikan harga PGAS dari harga saat ini di level Rp 1.640," ujarnya.
Hingga kuartal I-2018, PGN mencatat aset sebesar US$ 6,46 miliar, sedangkan sampai akhir tahun 2017, Pertagas mencatat aset sebesar US$ 1,92 miliar. Sementara laba bersih sebesar US$ 80,9 juta atau setara Rp 1,1 triliun pada kuartal I tahun 2018, atau turun sekitar 17 persen dibanding perolehan laba periode serupa tahun sebelumnya, yang mencapai US$ 97,7 juta. Sementara pendapatan PGN meningkat 7 persen menjadi US$ 797,7 juta dari realisasi periode sama sebelumnya sebesar US$ 746 juta.
Dia menganalisis, dengan asumsi tingkat pengembalian investasi dari ekuitas (return on equity/ROE) PGN yang diprediksi 75 persen pada akhir tahun ini, maka laba bersih per saham (earning per share/ EPS) PGN tahun ini akan meningkat sekitar 19 persen.
Selain itu PGN juga akan memiliki level beta saham 1,67, Risk Free Return sebesar 5,25 persen, dan rasio harga per saham (price to earning ratio per share/PER) tertinggi tahun ini diperkirakan sebesar 30x. "Kami melihat PGAS di tahun 2018 ini EPS-nya bisa tumbuh 19 persen dari EPS tahun 2017 sebesar Rp 135 menjadi Rp 161 pada akhir 2018 ini," katanya. (is/b1)
Perusahaan Gas Negara