Pilpres 2019, Poros Ketiga Diprediksi Hilang

josstoday.com

istimewa

JOSSTODAY.COM –  Kiat dekatnya hubungan Partai Demokrat dengan Partai Gerindra membuat wacana poros ketiga pada Pilpres 2019 bisa menghilang.

Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura, Mochtar W Oetomo menjelaskan jika peluang Demokrat sejatinya lebih besar jika membuat poros ketiga.

"Ya barangkali ini pilihan sulit yang harus diambil oleh Demokrat manakala upaya membangun poros ketiga sepertinya sudah mentok seiring bergabungnya PKB ke Jokowi," kata Mochtar, Kamis (26/7/2018).

Secara elektoral, menurut Mochtar, sesungguhnya pilihan logis bagi Partai Demokrat adalah dengan mengupayakan terbentuknya poros ketiga, karena dapat mengusung calon dari kader. Sedangkan dengan posisi saat ini, Demokrat masih harus menunggu keputusan Gerindra yang mendapat desakan dari dua partai lain Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional yang meminta jatah Cawapres.

"Karena jika bergabung dengan salah satu poros tanpa menyertakan Capres atau Cawapres maka akan sangat kecil kemungkinannya untuk mendapatkan coattail effect pada pileg 2019. Tapi, jika tidak berpihak seperti pada tahun 2014 maka resikonya tidak akan dilirik oleh pemilih sehingga kembali akan mengalami penurunan elektoral," jelas Mochtar.

"Maka disaat upaya bergabung dengan poros Jokowi (Joko Widodo) mengalami jalan buntu akibat belum cairnya hubungan Mega dan SBY hingga hari ini, pilihan untuk bergabung dengan poros Prabowo adalah pilihan sulit yang harus diambil. Karena, siapa tahu masih memungkinkan untuk bisa mengajukan AHY sebagai cawapres. Ini menjadikan kemungkinan untuk akan kebagian coattail effect pada Pileg 2019 masih terbuka lebar," imbuh Mochtar.

Meski sudah merapat ke barisan koalisi Prabowo Subianto, Mochtar menilai Demokrat harus menghadapi resiko besar karena partainya di Jawa Timur dan Jawa Tengah berpihak kepada Jokowi. Karena itu, ia menilai perlu adanya strategi untuk menyolidkan dukungan. (ais)

Pilpres 2019 SBY Prabowo Demokrat Gerindra