BI Intervensi Pelemahan Rupiah Akibat Sentimen dari Turki
Bank Indonesia
JOSSTODAY.COM - Bank Indonesia melakukan intervensi dalam rangka menjaga nilai tukar rupiah yang terus melemah hingga ke level terendah sejak tahun 2015 lalu.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendasrah kepada Antara hari ini, mengatakan Bank Sentral melakukan intervensi di pasar valas untuk memastikan likuiditas valas terjaga agar harga dolar AS tidak semakin tinggi.
Jika tekanan yang datang semakin kuat, kata Nanang, BI akan menjalankan dual intervensi dengan stabilisasi di pasar Surat Berharga Negara (SBN).
"Sejauh ini (tekanan) masih bisa dikendalikan, sedang kita upayakan," ujar dia.
Untuk stabilisasi pasar finansial domestik, BI biasanya melakukan intervensi di pasar valas, dan membeli Surat Berharga Negara (SBN). Hal itu merupakan langkah yang kerap disebut BI sebagai intervensi ganda.
BI telah menghabiskan US$ 13,7 miliar sejak Februari hingga Juli untuk operasi pasar. Rupiah sempat stabil di kisaran Rp 14.300-Rp 14.400 sebelum Turki bergejolak. BI telah menaikkan suku bunga tiga kali sejak Mei. BI akan menggelar rapat yang berakhir Rabu ini.
Nanang menyebut gejolak yang terjadi di pasar keuangan domestik Senin ini karena rentetan aksi investor yang mewaspadai efek berlanjutnya tekanan perekonomian Turki ke pasar keuangan global.
Baca juga: Turki di Ambang Krisis Ekonomi
Pasar keuangan global sedang bergejolak karena kekhawatiran merambatnya imbas negatif dari gejolak sistem keuangan di Turki. Mata uang Lira telah anjlok sedemikian parah dan Senin ini berada di posisi 7,24 lira per dolar Amerika Serikat (AS). Angka itu menunjukkan Lira Turki telah melemah melebihi 40 persen sepanjang 2018 ini, seperti dikutip Antara dari Reuters.
Data Yahoo Finance menyatakan, rupiah pukul 11.52 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 14.610 per dolar AS atau terdepresiasi 140 poin (0,97 persen) dibandingkan perdagangan sebelumnya Rp 14.470. Transaksi rupiah hari ini diperdagangkan dalam kisaran Rp 14.468-Rp 14.615 per dolar AS.
Di kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) yang diumumkan BI Senin ini, satu dolar AS setara dengan Rp14.583 per dolar AS atau menunjukkan depresiasi rupiah sebesar 146 poin dibanding Jumat (10/8 ) yang sebesar Rp14.437 per dolar AS. (ba/b1)
Nilai tukar rupiah