Gempa Bali, Warga Berhamburan Keluar

josstoday.com

Ilustrasi

JOSSTODAY.COM - Masyarakat Bali, Kamis (23/8) pagi dikejutkan dengan terjadinya gempa, sekitar pukul 06.48 Wita sehingga masyarakat sempat berhamburan keluar rumah. Gempa yang berkekuatan 5,4 Skala Ritcher tersebut lokasinya di Lintang 9,48 LS, Bujur 114,75 BT ini berada di kedalaman 10 kilometer.

Sampai dengan berita ini dimuat, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 06.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dan masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Dari data yang dirilis BMKG, lokasinya berada di selatan Bali. Tepatnya 103 km Barat Daya Denpasar, 110 km Barat Daya Badung, 118 km Barat Daya Tabanan, dan 121 km Barat Daya Klungkung. Berdasarkan pantauan SP hampir semua kabupaten/kota di Bali merasakan gempa ini. Bahkan warga yang saat itu sudah ada di tempat kerja berhamburan keluar. Dilihat dari lokasinya, gempa ini tidak berkaitan dengan gempa yang mengguncang Lombok. Gempa di Lombok terjadi karena struktur geologi sesar naik Flores.

Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wil. III – Denpasar Drs. Mohamad Taufik Gunawan, Dipl. SEIS, mengatakan gempa yang mengguncang Bali selama beberapa detik itu karena zona subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Pasca gempa bumi yang lokasinya di selatan Bali, wilayah Samudera Hindia, pada Kamis (23/8) pukul 06.48 Wita, BMKG mencatat belum ada aktivitas gempa susulan (aftershock).

Dikatakan lebih jauh,0g empa tektonik ini episenternya terletak pada koordinat 9,48 LS dan 114,75 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 103 km arah barat daya Kota Denpasar, pada kedalaman 68 km. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,4 yang selanjutnya dilakukan pemuktahiran menjadi M=5,1.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia,” katanya.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik (Thrust fault). Dampak gempa bumi ini berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Kuta, Jimbaran, Denpasar II SIG-BMKG (III-IV MMI), Mataram, Lombok barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur II SIG-BMKG ( III MMI), Gumuk Mas (Jember) I-II SIG-BMKG (II-III MMI). (gus/b1)

Gempa gempa bali