Pasokan Melimpah, Harga Beras Dipastikan Stabil
Ilustrasi
JOSSTODAY.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Direktur Utama Perum Bulig Budi Waseso menjamin harga beras kualitas medium di tingkat pengecer masih di level Rp 8.200-8.500 per kilogram (kg). Stabilnya harga beras disebabkan pasokan beras Bulog melimpah dan penyerapan dari petani di musim kering terus berjalan.
"Produksi di musim kering berjalan dengan baik. Kita tanam di musim kering 1 juta hektare, naik dua kali lipat. Kami juga menyerap padi dan gabah dari petani dengan fleksibilitas di atas 10 persen dari HPP (harga pembelian pemerintah)," ujar Mentan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur kepada awak media, Jumat (14/9).
Kementerian Pertanian (Kemtan) menyebutkan tidak ada alasan harga beras naik di tengah melimpahnya stok pemerintah.
Bahkan saat ini kata Arman, stabilnya harga pangan turut menyumbang deflasi, bukan inflasi.
Sementara Dirut Bulog, Budi Waseso menyebutkan saat ini stok beras Perum Bulog mencapai 2,4 juta ton. Padahal kapasitas gudang hanya 2,2-2,3 juta ton saja.
"Kami sampai harus menyewa gudang untuk 500.000 ton beras di berbagai gudang pemerintah seperti TNI AU. Saat OP (operasi pasar) harus diserap sebanyak-banyaknya agar beban gudang kami berkurang," ujar Buwas.
Lebih lanjut Bulog sudah menurunkan harga beras kualitas medium dari Rp 8.750 per kg menjadi Rp 8.250 per kg kepada pengecer agar harga di tingkat konsumen terjangkau di posisi Rp 8.500 per kg.
"Kita ingin 15.000 ton beras per hari bisa diserap pengecer. Mereka hanya perlu menghubungi Bulog, nanti biar kami yang mendrop beras di para pengecer beras," tambahnya.
Sebagai informasi, stok beras di Pasar Induk Cipinang pada pekan kedua September 2018 mencapai 47.000 ton atau dua kali lipat dari stok Februari 2018 sebesar 15.000 -20.000 ton.
"Sampai akhir tahun penyerapan tanpa impor bisa 3 juta ton. Kita juga terus memantau dan mengkaji HPP agar serapan kita maksimal, namun tetap berpihak kepada petani," tandasnya. (is/b1)
Menteri Pertanian harga beras