JOSSTODAY.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menerima satu jet mewah senilai US$ 400 juta (Rp5,92 triliun) dari Emir Qatar minggu lalu, yang memicu gelombang kritik dari lawan-lawan politik. Sebagai tanggapan, pada Senin (17/9), Erdogan mengatakan, kemewahan Boeing 747-8 adalah "hadiah" dari Emir Tamim Bin Hamad Bin al-Thani.

Erdogan menolak klaim bahwa pesawat itu telah dibelinya. Sang pemimpin Turki itu mengatakan kepada wartawan, bahwa Ankara tertarik membeli pesawat itu, tetapi emir bersikeras menawarkannya sebagai hadiah.

Erdogan juga menyatakan bahwa jet milik orang-orang Turki dan bukan diberikan kepadanya secara pribadi. Dia menambahkan akan menggunakan pesawat untuk perjalanannya.

Laporan-laporan berita dari wilayah itu menyebutkan jet itu dilengkapi dengan kamar-kamar mewah, ruang duduk, ruang duduk, dan bahkan satu klinik fungsional. Pesawat besar ini dirancang untuk membawa 76 penumpang.

Erdogan mengungkap harga tiket pesawat yang mencapai US$ 400 juta setelah pertanyaan diajukan tentang biaya, dengan seorang anggota partai oposisi mengajukan penyelidikan resmi atas masalah tersebut.

Pada masa lalu, Erdogan telah menghadapi kritik atas pengeluarannya untuk kegiatan mewah seperti istana kepresidenan dan armada kendaraan mewah. Saat ini, Turki menghadapi inflasi dua digit dan mata uang yang sedang anjlok.

Doha telah menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Ankara karena hubungannya dengan negara-negara tetangga Teluk Arab memburuk. Perseteruan Qatar terjadi atas dugaan dukungan Qatar untuk ekstremis Muslim.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir telah memutuskan hubungan diplomatik, perdagangan dan transportasi dengan Qatar, dengan tuduhan mendukung terorisme. Namun Qatar membantah tuduhan itu. (ba/b1)

presiden turki