Cak Yudho & Andik Bakiak Meriahkan Pasar Rakyat HSN Pacitan
JOSSTODAY. COM - Pasar Rakyat Hari Santri Nasional (HSN) 2018" di Alun-alun Pacitan, 23- 30 Oktober 2018 mendatang, bakal semarak dan meriah.
Betapa tidak. Saat penutupan pada 30 Oktober nanti, misalnya, bakal hadir Wayang Combo yang berkolabirasi dengan pelawak kondang Cak Yudho dan Cak Andik Bakiak dari Ngawi. Kehadiran para pelawak tenar Mataraman saat penutupan acara nanti, memang sangat digemari masyarakat "kulonan" utamanya Pacitan.
Lalu siapa yang tampil saat pembukaan kegiatan?
Sebagai bintang tamu pembukaan Pasar Rakyat HSN 2018, Selasa (23/10) depan, akan hadir Mustafa DEBU dan Daood DEBU dari Jakarta. Kedua bule tampan ini akan memainkan akustikan lagu-lagu DEBU dan Salawatan berkolaborasi dengan group Salawat dari Pacitan.
Menurut Ketua HSN 2018 yang juga Kakandepag Pacitan, Drs H. Mohammad Nurul Huda, M.PD, selama delapan hari kegiatan, panggung utama akan diisi berbagai kegiatan seni santri Pacitan. "Ada lomba dziba, lomba fashion santri, pentas seni santri dan banyak lagi, termasuk fashion produk UMKM santri dari Tanggulangin Sidoarjo, " ujarnya.
Karena itu, dihubungi terpisah, Ketua PC NU Pacitan yang juga penanggung jawab kegiatan, KH Mahmud, menghimbau masyarakat Pacitan dan sekitarnya, utamanya para santri dan keluarganya, untuk hadir dan meramaikan Pasar Rakyat HSN yang baru pertama digelar di Pacitan. "Bila tahun 2018 ini sukses, akan kami tindak lanjuti Pasar Rakyat HSN tahun depan di Pacitan yang lebih meriah," ujarnya.
Kegiatan yang digelar kerjasama Pemkab Pacitan, PC NU Pacitan dan Impresso Production Pacitan ini, disponsor dan disupport sarung Gajah Duduk, sirup Kurnia, Bank Mandiri, BPJS, Mepnews, TimesIndonesia, DMRprod dan Josstoday.com dari Surabaya.
Mengenai bintang tamu Cak Yudho Bakiak sendiri, saat ini termasuk pelawak laris yang punya nama di Jatim dan jateng.
Nama aslinya Yudho Prasetyo. Lebih dikenal dengan sebutan Cak Yudho Bakiak.
Lelaki kelahiran Ngawi, 26 Juni 1982 ini, mengawali karier saat gabung Cak Percil yang juga sahabatnya ketika sama-sama gabung di Padepokan Seni Kirun Cs.
Nama "Bakiak" adalah akronim dari kata "Bareng Kyai Ndandani Akhlak (bersama kyai memperbaiki akhlag). Sejak saat itu nama "Bakiak" disandangnya.
Cak Yudho dikenal sebagai seniman ndagel yang juga pandai ndalil atau mengutip ayati Al-Qur'an saat melawak.
Dari sinilah muncul istilah Dagelan Pondok atau pelawak dari pesantren.
Selain melawak, ia juga sering diundang tausiah di berbagai daerah di Jatim dan Jateng.
Cak Yudho yang juga anggota Lesbumi NU ini, mendapat penghargaan dari Keraton Surakarta Hadiningrat sebagai seniman yang ikut berperan pengembangan budaya Jawa. Ia mendapatkan gelar Mas Ngabei Yudho Prasetyo. Wuih. (dmr)