Bertemu Putra Khashoggi, Pangeran Mohammed Dicela Netizen
Salah Khashoggi (kanan), putra dari mendiang wartawan Jamal Khashoggi, bersalaman dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, saat diundang ke Istana Yamama, di Riyadh, untuk menerima ucapan belasungkawa kerajaan atas kematian ayahnya.
JOSSTODAY.COM - Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, dicela warga net (netizen) di Twitter, setelah pihak kerajaan memajang foto pertemuan dirinya dengan Salah Khashoggi, putra mendiang wartawan Jamal Khashoggi.
Dalam foto yang dipublikasikan Saudy Press Agency (SPA), Selasa (23/10), terlihat Salah Khashoggi sedang berjabat tangan dengan Pangeran Mohammed.Namun wajah sedih dari Salah, membuat para netizen langsung berkomentar bahkan mencela Pangeran Mohammed.
Salah bersama adiknya, Sahel Khashoggi, diundang ke Istana Yamama, di Riyadh, untuk menerima ucapan belasungkawa dari pihak Kerajaan Arab Saudi. Kedatangan mereka disambut Raja Salman dan Pangeran Mohammed.
SPA kemudian mempublikasikan foto dan video yang menggambarkan pertemuan keluarga mendiang Jalam Khashoggi dengan pihak kerajaan. Namun wajah sedih putra Khashoggi yang tertangkap kamera, membuat Netizzen mencela pertemuan yang dianggap sebagai bentuk "paksaan" dan tindakan "kejam".
"Mereka membawanya ke istana untuk menerima belasungkawa. Raut wajahnya. Foto ini membuat saya ingin berteriak dan muntah," tulis Manal al-Sharif, penulis buku Daring to Drive: a Saudi Woman's Awakening, di akun Twitter-nya.
Beberapa pengamat bahkan menilai Salah dalam keadaan terpaksa memenuhi undangan pihak istana kerajaan, karena tekanan yang telah diterima keluarganya, sejak Jamal Khashoggi menulis artikel yang mengkritik tajam Pangeran Mohammed di The Washington Post. Salah dan anggota keluarga Khashoggi telah mendapat larangan bepergian ke luar negeri, sejak artikel Jamal Khashoggi dimuat The Washington Post.
Fadi Al-Qadi, seorang advokat dan komentator hak asasi manusia Timur Tengah, mencela foto yang dipublikasikan SPA itu sebagai tindakan "kejam".
"Dan ini videonya. Salah (#JamalKhashoggi putra, dilarang bepergian) harus berjabat tangan dengan siapa yang diyakini sebagai pembunuh ayahnya. Kejam. Kejam. Kejam," ujar Al-Qadi, di akun Twitternya.
Chris Doyle, dari Dewan Pemahaman Arab-Inggris, mengatakan kepada Al Jazeera, pertemuan antara anggota keluarga Khashoggi dan kepemimpinan Saudi dirancang untuk membantu reputasi kerajaan terutama Pangeran Mohammed, yang menuai tekanan internsional.
Namun reaksi media sosial atas foto dan video pertemuan dengan keluarga Khashoggi yang dipublikasikan pihak kerajaan, justru menunjukkan kegagalan komunikasi yang dilakukan mereka terkait tuduhan seputar pembunuhan Jamal Khasoggi.
"Mereka terlihat murah hati terhadap keluarga, tetapi kami melihat gambar di sini yang berbicara 1.000 kata. Benar-benar menceritakan kisah kesakitan Salah, putra Jamal Khashoggi, dalam pertemuan Raja Salman, dan terutama putra mahkota. Anda tahu, ini adalah wajah seorang putra yang mengira dia menjabat tangan orang yang membunuh ayahnya," kata Doyle. (fa/b1)
pembunuhan khashogi