Presiden: Perketat Manajemen Keselamatan LCC

josstoday.com

Presiden Joko WIdodo, didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi, dan Panglima Koarmada I Laksamana Muda Yudo Margono, meninjau posko evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa 30 Oktober 2018.

JOSSTODAY.COM - Presiden Joko Widodo meminta agar manajemen keselamatan maskapai penerbangan bertarif rendah (low-cost carrier/LCC) diperketat pascakecelakaan pesawat Lion Air JT 610.

"Di semua negara yang namanya LCC ada, yang paling penting bagaimana manajemen keselamatan penumpang diperketat. Tidak ada negara di mana pun yang menginginkan musibah kecelakaan pesawat seperti itu," kata Presiden Joko Widodo seusai menghadiri pembukaan acara Indonesia Infrastructure Forum dan Intertraffic Indonesia 2018 di JIEXpo Kemayoran Jakarta, Rabu (31/10).

Presiden memerintahkan Menteri Perhubungan memperketat manajemen keselamatan penumpang. “Manajemen keamanan pesawat selalu saya tekankan, tapi saat ini kita konsentrasi pencarian korban dan pesawat," kata Presiden.

Menhub Budi Karya kepada wartawan di kesempatan yang sama, mengatakan, Kementerian Perhubungan (Kemhub) akan mengintensifkan proses ramp check, khususnya pada Lion Air. Ramp check adalah pelaksanaan pemeriksaan kelaikan pesawat sebelum terbang secara rutin. Hal ini merupakan tanggung jawab Kemhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai regulator.

"LCC ini adalah kebutuhan, bukan LCC yang salah tapi bagaimana kita meningkatkan safety. Tarif itu satu sisi terlalu rendah dan berkorelasi. Orang tidak konsisten, minta murah dan safety ya kita harus imbangi," kata Budi.

Pesawat dengan nomor registrasi PK LQP terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkalpinang pada Pukul 07.10 WIB.

Pesawat sempat meminta untuk kembali ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang atau return to base sebelum akhirnya hilang dari radar. Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Penyebab kecelakaan belum dipastikan. Black box yang menjadi dasar analisis penyebab kecelakaan sampai sekparang belum ditemukan. Namun demikian berbagai pendapat muncul sehubungan dengan rekam jejak pesawat sebelum terbang. Ketika terbang dari Denpasar-Jakarta, pesawat jenis Boeing 737-8 MAX 8 yang mengalami musibah, mengalami gangguan teknis. Dirut Lion Air, Edward Sirait mengakui sempat ada masalah teknis pada pesawat tersebut tetapi sudah ditangani sesuai prosedur. (fa/b1)

Presiden Jokowi