JOSSTODAY.COM - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, terus melakukan identifikasi terhadap penumpang pesawat Lion JT-610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat. Dari 137 kantong jenazah yang telah diterima, tim DVI belum menemukan jenazah yang utuh.

"Jadi sampai saat ini dari tim post mortem tidak menemukan jenazah yang bisa dibilang utuh. Kalau persentasenya, ya mungkin sekitar 40% sampai 50% paling besar. Namun, mohon maaf, mohon maaf sekali lagi, saya tidak bisa menjelaskan secara perinci karena ada di sana rahasia medis dan etis," ujar Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polri Tingkat I Raden Said Sukanto Komisaris Besar Polisi Edy Purnomo, di Ruang DVI RS Bhayangkara Polri Tingkat I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Senin (5/11).

Dikatakan, setiap kantong jenazah yang diterima Tim DVI RS Bhayangkara Polri berisi beberapa bagian tubuh penumpang Lion Air.

"Satu kantong jenazah bisa satu (bagian tubuh), bisa lebih. Jadi dalam satu kantong itu, Tim DVI fase I yang berada di TKP itu, tidak bisa mengidentifikasi (bagian tubuh) ini dari satu jenazah atau bukan. Semuanya dikumpulkan jadi satu di area penemuan, langsung dibawa ke sini (RS Polri), dan kita identifikasi," ungkapnya.

Ia menyampaikan, Tim DVI RS Bhayangkara Polri saat ini sedang memeriksa 32 kantong jenazah yang terakhir masuk, pukul 23.00, Minggu (4/11) malam. "Yang hari ini sedang diperiksa 32 kantong yang terakhir. Ini sedang diperiksa," katanya.

Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Pol Putut Tjahjo Widodo, mengatakan datangnya kantong jenazah itu berangsur-angsur sehingga pemeriksaan identifikasi juga dilakukan bertahap.

"Pemeriksaan DNA juga demikian, jadi mengalir. Jangan berpikir kalau sudah ketemu sekian kantong mayat, semua sudah diperiksa, tidak begitu. Jadi tetap diperiksa semua sesuai waktu kedatangan," katanya. (fa/b1)

Pesawat Lion Air hilang kontak Pesawat Lion Air jatuh