Presiden Baru Brasil Nyatakan Perang pada Media Pembohong

josstoday.com

Presiden sayap kanan terpilih Brasil Jair Bolsonaro

JOSSTODAY.COM - Presiden sayap kanan terpilih Brasil Jair Bolsonaro menyatakan akan memerangi berita palsu dari sejumlah media yang juga muncul hampir setiap hari di media sosial. Seperti dikutip Reuters, Minggu (4/11), mantan kapten Angkatan Darat ini mengancam akan memangkas pembelian iklan pada kelompok-kelompok media yang bermusuhan, dan menyerang fondasi keuangan pers bebas Brasil.

Secara tegas, Bolsonaro menolak laporan investigasi sebagai "berita palsu" yang diciptakan oleh perusahaan korup dan para pendukungnya. Dalam wawancara TV minggu lalu, Bolsonaro ditanya apakah dia akan menghormati kebebasan pers bahkan untuk pers yang memusuhinya, surat kabar Folha de S.Paulo, sirkulasi harian terbesar Brasil.

"Surat kabar itu sudah selesai. Sejauh menyangkut saya dengan iklan pemerintah, pers yang bertindak seperti itu, berbohong tanpa malu-malu, tidak akan mendapat dukungan apa pun dari pemerintah federal," kata Bolsonaro dalam wawancara TV Globo yang tegang.

Sementara dana publik hanya sebagian kecil dari pendapatan di sebagian besar kelompok media, kemungkinan seorang presiden untuk menghukum peliputan yang tidak ramah telah membuat banyak wartawan gelisah.

Beberapa wartawan kawakan yang bekerja untuk organisasi-organisasi berita terbesar Brazil mengatakan kepada Reuters dalam beberapa pekan terakhir mereka mulai menahan kembali kritik mereka, takut akan reaksi dari pemerintah Bolsonaro - dan kekerasan dari para pendukungnya.

Pengawas pers Brasil mengatakan telah terjadi peningkatan ancaman dan agresi terhadap wartawan. Kelompok jurnalisme investigatif Abraji mulai melacak insiden-insiden dalam pemilu paling terpolarisasi Brasil sejak kembalinya pemerintahan demokratis pada 1985 setelah dua dekade diktator militer.

Menurut Abraji, sebagian besar serangan terhadap wartawan oleh pendukung Bolsonaro. Tercatat lebih dari 150 kasus wartawan yang diserang berada di bawah ancaman. Kira-kira setengah terlibat kekerasan fisik dan sisanya adalah serangan kebencian online.

"Memperlakukan pers sebagai antagonis bukanlah taktik baru, tetapi nada agresif dan frekuensi serangan Bolsonaro sangat mengkhawatirkan," kata koordinator grup, Marina Atoji.

Para pendukung Bolsonaro mengatakan media Brasil memiliki bias sayap kiri dan pers telah beralih ke media sosial untuk berita tentang Bolsonaro.

"Yang terburuk adalah mereka mencoba menyalibkan Bolsonaro untuk pernyataan kontroversialnya tentang wanita, gay dan kulit hitam. Tapi Bolsonaro memiliki jutaan pengikut di media sosial dan dia menang pula," kata Emilio Kerber, seorang mayor Angkatan Udara yang mencalonkan diri sebagai anggota Kongres dalam koalisi kecil Bolsonaro. (ba/b1)

Presiden brazil Jair Bolsonaro