Perundingan Nuklir Buntu, Korut Geram Pada AS

josstoday.com

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un

JOSSTODAY.COM - Korea Utara (Korut) dikabarkan geram pada Amerika Serikat (AS) karena perundingan penghentian program nuklir (denukrilisasi) mengalami kebuntuan.

Hal itu, terkait dengan rencana pertemuan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dan salah satu pejabat terpercaya Pemimpin Korut, Kim Jong-un, yang dijadwalkan pada Kamis (8/11), namun telah ditunda oleh pihak AS.

Dalam jumpa pers di Gedung Putih pascahasil perhitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) sela, Rabu (7/11), Presiden Trump, mengatakan bahwa perundingan denuklrilisasi dengan Korut berjalan baik dan kedua pihak tidak terburu-buru.

"Kami sangat senang dengan apa yang terjadi dengan Korea Utara. Kami pikir itu berjalan baik. Kami tidak terburu-buru. Kami tidak terburu-buru," kata Trump menjawab pertayaan wartawan saat konferensi pers di Gedung Putih, Washington, Rabu.

Namun beberapa sumber CNN, di AS dan Korut yang terlibat dalam perundingan denukrilisasi Korut, memberikan gambaran yang berbeda dengan pernyataan Trump.

Seorang sumber yang dekat dengan pejabat kedua negara yang terlibat dalam perundingann itu, mengatakan bahwa Korut "benar-benar marah" atas sikap AS yang tidak mengurangi sanksi dan belum menyampaikan rincian bantuan yang akan diberikan setelah Korut memenuhi beberapa persyaratan awal yang diajukan AS. 

Dalam pemberitaan Kantor berita resmi Korut, KCNA, pada 2 November 2018, pejabat Korut mengindikasikan tak akan memenuhi syarat yang diajukan AS, jika AS tidak mengambil langkah proaktif sebagai balasan atas itikad baik yang ditunjukkan Korut untuk merealisasikan denukrilisasi.

Sejauh ini, Korut telah menghentikan uji coba nuklir di Semenanjung Korea, menutup situs nuklir, dan membuka akses bagi penyelidikan internasional.

"Kami memberikan semua hal yang mungkin ke AS, hal-hal yang tidak pantas, dengan mengambil langkah-langkah proaktif dan niat baik, apa yang masih harus dilakukan adalah balasan dari AS. Jika tidak ada tindakan balasan dari AS, Korut tidak akan bergerak bahkan 1 milimeter, apapun konsekuensinya," bunyi pernyataan resmi Korut. (fa/b1)

 

perjanjian nuklir