Jokowi Harap Kemajuan Teknologi Tak Munculkan Intoleransi

josstoday.com

Presiden Jokowi menyempatkan melakukan swafoto dalam acara peringatan sumpah pemuda di halaman Istana Kepresidenan Bogor, , Jawa Barat, Sabtu (28/10).

JOSSTODAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersilaturahmi dengan peserta Kongres Indonesia Millenial Movement 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (12/11). Presiden menyatakan, kemajuan teknologi turut mengubah lanskap ekonomi, politik, dan sosial.

“Hati-hati dengan proses keterbukaan ini. Jangan sampai perubahan-perubahan ini membawa kita ke dalam intoleransi, ke dalam ekstrimisme sangat berlebihan, yang itu di negara lain ada. Proses-proses itu kelihatan di permukaan,” ungkap Presiden dalam sambutannya.

Presiden menyambut baik kegiatan Indonesia Millenial Movement 2018. Acara yang diselenggarakan Maarif Institute for Culture and Humanity ini dinilai penting. “Saya harap dengan adanya pertemuan seperti yang diadakan oleh Maarif Institute, kita harapkan bergerak bersama-sama untuk membawa negara ini ke dalam sebuah kemajuan, tapi dengan cara-cara yang sejuk, cara-cara yang baik,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, seluruh komponen bangsa perlu melakukan hijrah dari hal negatif menuju positif. Hilangkan ujaran kebencian, dan diubah menjadi kebenaran. “Hijrah dari pesimisme ke optimisme. Hijrah dari pola konsumtif ke pola-pola yang produktif. Hijrah dari kegaduhan-kegaduhan ke persatuan, kerukunan. Karena itulah yang dibutuhkan,” tegasnya.

Presiden menuturkan, Indonesia akan menjadi empat besar ekonomi terkuat dunia pada 2040-2045. Adapun generasi muda sekarang yang nantinya akan menikmati. “Karena saudara-saudara nanti yang akan memimpin negara ini. Tahun 2040-2045 sudah umur berapa? Ya pas berarti, pas matang-matangnya negara kita menjadi negara keempat terkuat di dunia,” tuturnya.

Meski begitu, Presiden mengingatkan bahwa proses yang akan dilalui tidak mudah. Penuh hambatan, rintangan, apalagi Indonesia negara besar. Oleh sebab itu, pondasi untuk menuju ke sana harus diperkuat. Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu keniscayaan. Berikutnya, pembangunan sumber daya manusia. “Harus menjadi perhatian kita. Tanpa itu, jangan bermimpi kita bisa bersaing dan berkompetisi dengan negara lain,” pungkas Presiden.

Forum Indonesia Millenial Movement mempertemukan 100 pemuda terpilih yang berpandangan terbuka, visioner dan cinta damai. Terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan berbagai komunitas.

Kegiatan tersebut mengangkat tema “Percaya Indonesia” dengan tagar #meyakinimenghargai. Menyiratkan pesan bahwa kemajemukan merupakan modal sosial utama bangsa. Didukung Convey Indonesia, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta serta United Nations Development Programme (UNDP), Indonesia Millennial Movement dilaksanakan di Jakarta, pada 9-13 November 2018. (gus/b1)

presiden jokowi