Pemuda Muhammadiyah Bantah Adanya Anggaran Fiktif
Dahnil Anzar Simanjuntak.
JOSSTODAY.COM - Sekretaris Jenderal Pemuda Muhammadiyah Irfannusir Rasman, mengatakan tidak ada anggaran fiktif yang digunakan dalam kegiatan apel dan kemah Pemuda Islam di Prambanan 2017 silam.
Menurutnya, laporan dana fiktif ataupun tidak, pihaknya sudah mengembalikan uang tersebut ke pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora).
"Yang jelas kita sudah kembalikan uang Rp 2 miliar itu dengan dibantu Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Fiktif atau tidak, kita kembalikan ke Kempora yang jelas Kemenpora sudah membantah bahwa tidak ada pemeriksaan BPK RI dan tidak ada penyimpangan,"kata Irfan disela acara Muktamar ke-XVII, Pemuda Muhammadiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (26/11).
Irfan yakin, jajaran Pimpinan Pemuda Muhammadiyah, tidak akan menghindar dan tidak akan mundur dalam menghadapi kasus tersebut.
Termasuk ketua umumnya Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua Bidang Ekonomi Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani.
"Ketua Umum (Pemuda Muhammadiyah) Dahnil tidak mundur, Fanani juga tidak mundur. Karena memang dari awal kita tidak melakukan penyimpangan dana itu," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Bidang Ekonomi Pemuda Muhammadiyah yang kala itu juga sebagai ketua panitia kemah pemuda Islam dari pemuda Muhammadiyah, Ahmad Fanani mengatakan Pemuda Muhammadiyah tidak menerima anggaran tersebut sebagai penyelenggara.
"Dananya itu bersifat bantuan, bukan penyelenggaraan. Penyelenggaranya teman-teman Ansor, makanya besarannya lebih besar ke teman-teman Ansor," ujar Fanani.
Menurut dia, pihaknya datang sebagai peserta bukan sebagai penyelenggara, dan dana bantuan merupakan anggaran transpor dan akomodasi.
Sedang Ketua Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menilai kasus yang sedang menyeret dirinya tentang korupsi dana kemah pemuda Islam adalah bentuk penghinaan pada Presiden dan merasa seperti sedang dikerjai.
Dahnil mengatakan kegiatan itu melibatkan Presiden RI Joko Widodo. Pihaknya hanya difasilitasi untuk mengumpulkan para pemuda Muhammadiyah untuk mengikuti acara itu.
"Jadi kalau kepolisian mempermasalahkan kegiatan yang diinisiasi Menpora dan Presiden, untuk kepentingan Presiden, pihak kepolisian sudah menghina Presiden," katanya.
Dahnil pun menegaskan, Pemuda Muhammadiyah hanya membantu presiden dan ikut memastikan agar presiden tidak dituduh anti Islam. (is/b1)
pemuda islam Muhammadiyah