Di Probolinggo, Ludruk Ini Sedot Perhatian Milenial

josstoday.com

Seniman Ludruk Aman Damai di Panggung Pasar Rakyat Maulid Nabi, Kamis, (30/11), malam. (Dmr)

JOSSTODAY.COM - Beragam kesenian daerah khas kota Probolinggo ditampilkan di panggung utama "Probolinggo Tempo Doeloe (PTD) 2018 dan Pasar Rakyat Maulid Nabi Muhammad SAW 1440-H" di Alun Alun Kota Probolinggo, 28 November - 2 Desember 2018.

Kamis (29/11) tadi malam, misalnya, ditampilkan Ludruk Rukun Damai, khas kota Probolinggo, yang berdiri sejak 1935.

Menariknya, tak hanya ditonton generasi jaman old. Tapi juga dinikmati generasi Milenial.

Ludruk Rukun Damai mengawali pertunjukan sesuai pakem, Remo, Jula Juli khas Jawa Timuran, lanjut Lawak Cak Mukadi Cs dan lakon utama.

Beda dengan ludruk umumnya, ludruk Probolinggo ini menggunakan bahasa campuran, Jawa dan Madura. Dua bahasa ini memang jadi bahasa sehari-hari masyarakat pendalungan, kota Probolinggo.

Malam itu, Ludruk Rukun Damai menampilkan lakon "Pendekar Kali Banger".

Mengisahkan dua orang seperguruan silat yang bertikai memperebutkan sesuatu. Tapi akhirnya bisa didamaikan. Dengan alasan masih banyak pekerjaan baik yang harus dilakukan. Demi membangun kemaslahatan umat.

Selama pertunjukan, respon pengunjung luar biasa. Banyak ABG yang nonton sampai tuntas.

Usai tampil, Cak Mukadi, Pimpinan Rukun Damai generasi ketiga ini, mengatakan pertunjukan lengkap dam utuh sesuai pakem, mulai musik live gamelan, Tari Remo, Jula Juli, lawak hingga cerita utama. "Jika ada unsur yang dihilangkan, bukan ludruk namanya," ujarnya.

Cak Mukadi bangga, melihat banyak generasi milenial malam itu menyaksikan pergelaran. "Saya senang sekali banyak generasi muda yang tidak beranjak pergi dari awal hingga akhir pertunjukan," katanya seraya berharap anak-anak muda mau jadi penerus kesenian peninggalan nenek moyang ini.

Pergelaran ludruk tadi malam, mendapat apresiasi masyarakat. Pengunjung Dwi Ragiel Febrynandiar, misalnya, memberi apresiasi positif terhadap pertunjukan ludruk di acara PTD 2018 ini. "Ludruk ternyata menarik ditonton generasi milenial, sangat menarik kalau terus diagendakan tampil," ujarnya.

Sedangkan M Taufan, pelajar SMA dari Kecamatan Mayangan, mengaku datang ke Alun Alun bersama teman-temannya. " Lihat ludruk suka sekali, kayak teater, tapi khas rakyat," katanya.

Jumat (30/11) sore hingga malam nanti giliran tampil aneka permainan anak-anak tradisional dan gelar budaya "Semalam di museum Probolinggo."

Probolinggo Tempo Doeloe 2018 dan Pasar Rakyat Maulid Nabi Muhammad SAW 1440-H akan berakhir hingga Minggu (2/12).

Kegiatan hasil kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Probolinggo dan DMR Production ini disponsori Herbangin, sarung Gajah Duduk, sirup Kurnia, Honda, teh Pucuk Harum, TimeIndonesia dan Josstoday. (dmr)

Seni ludruk event dmr pasar rakyat