Warga Tulungagung Diminta Waspada Longsor

josstoday.com

Ilustrasi

JOSSTODAY.COM - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Suroto mengingatkan warga yang bermukim di kawasan perbukitan di lima kecamatan untuk mewaspadai potensi longsor selama musim penghujan.

"Berdasarkan laporan dari tahun lalu, tanah longsor sering terjadi di Kecamatan Pagerwojo dan Sendang. Untuk tiga kecamatan, yakni Pucanglaban, Tanggunggunung, dan Kalidawir masih aman, tetapi warga harus tetap waspada," kata Suroto, Minggu (2/12).

Longsor secara sporadis sudah terjadi di wilayah Kecamatan Pagerwojo dan Sendang. Lima rumah warga rusak, satu akses jalan desa terputus, dan beberapa lokasi pemukiman terendam banjir.

Menurut Suroto, ada lima dari 19 kecamatan di Tulungagung terancam terjadi tanah longsor. Lima kecamatan itu berada di area pegunungan, yakni Kecamatan Pagerwojo, Sendang, Pucanglaban, Kalidawir, dan Tanggunggunung.

Untuk itu, masyarakat yang berdomisili di daerah itu harus terus meningkatkan kewaspadaan. Suroto menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Meteorologi dan Geofisika stasiun Meteorologi Klas I Juanda Surabaya, jika akumulasi curah hujan selama Desember 2018 berkisar antara 151-500 milimeter.

“Dengan tingginya curah hujan, maka perlu diwaspadai adanya potensi hujan lebat yang berpotensi mengakibatkan adanya banjir dan tanah longsor,” tuturnya. Dia mengatakan, untuk langkah antisipasi bagi daerah pegunungan agar selalu waspada setiap waktu jika hujan turun.

Khusus bagi warga yang tinggal di bawah tebing tinggi, BPBD Tulungagung meminta agar lebih waspada. Bila hujan deras lebih dari dua jam, warga dimiunta untuk sementara waktu pindah ke tempat yang lebih aman.

"Jika rumah berada tepat di bawah tebing, lebih baik mengungsi ke rumah tetangga atau saudara yang dirasa cukup aman,” ujarnya. Selain bencana tanah longsor, warga juga harus lebih waspada terhadap bencana angin puting beliung. (fa/b1)

BPBD waspada tanah longsor