Ruang Ide: Tumbuhkan SDM Hulu Migas, Tingkatkan Ekonomi Jatim

Kepala SKK Migas Jabanusa Ali Masyhar menjadi diantara pembicara Ruang Ide Jawa Pos, bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Hirman Estu Bagijo, Pakar Perburuhan Hadi Subhan, dan Vice President Public and Goverment Affairs ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Erwin Maryoto, Kamis, (20/12). (Ist)
JOSSTODAY.COM - Pengembangan sumber daya manusia di industri hulu migas di Jawa Timur masih sangat terbuka lebar. Namun, perlu sinergi dan komitmen dari berbagai pihak untuk mewujudkannya.
Demikian terungkap dalam Ruang Ide yang digelar Jawa Pos, di Hotel Majapahit, Surabaya, semalam.
Forum hasil ini hasil kerja sama dengan SKK Migas dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) itu mengangkat tema Peningkatan SDM Dalam Mewujudkan Tenaga Kerja Yang Berkualitas di Dunia Industri Hulu Migas.
Empat pembicara kompeten dihadirkan yaitu Kepala SKK Migas Jabanusa Ali Masyhar, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Hirman Estu Bagijo, Pakar Perburuhan Hadi Subhan, dan Vice President Public and Goverment Affairs ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Erwin Maryoto. Mereka memaparkan gagasan serta idenya terkait pengembangan SDM di dunia migas di hadapan para tamu undangan. Tampak pula Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Setiajid dan Wakil Pemimpin Redaksi Jawa Pos Koran Aryanti Kurnia Rakhmana yang juga turut berdiskusi.
Dalam sambutamnya, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim Setiajid menuturkan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang berpotensi migas besar. Untuk itu, perlu menyiapkan sumber daya manusia yang berkompeten. Industri hulu migas di Jawa Timur merupakan salah satu penyumbang PDRB besar di Jatim.
Untuk itu, kami harap pertumbuhan kesiapan sumber daya manusia khususnya di migas ini bisa semakin bagus. Semoga, Jatim punya universitas yang memberikan pendidikan berhubungan dari migas. Itu harapan besar kami, paparnya.
Diskusi hangat dibuka dari Dinas ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Himawan Estu Bagijo. Dia memaparkan bahwa saat ini pekerja di Jawa Timur sekitar 60 persen merupakan tamatan SDSMA. Artinya, mereka tidak memiliki skill.
Untuk itu, Pakde Karwo punya cara melalui SMA double track. Agar output mereka memiliki keterampilan dan soft skill. Selain itu, kita perbanyak pelatihan dari yang awalnya 240 jam menjadi 480 jam. Guna memberikan pelatihan soft skill, ujarnya.
Program Job Training untuk Transfer Ilmu
Dilanjutkan dengan Kepala SKK Migas Jabanusa Ali Mashyar yang memaparkan materinya. Dia menuturkan tugas utama SKK Migas adalah me-manage dan mengontrol 32 perusahaan migas yang ada di Jabanusa. Untuk itu, SKK Migas berwenang untuk mengatur perusahaan migas termasuk para tenaga kerjanya.
Lebih lanjut Ali menambahkan bahwa SKK Migas punya cara dalam mengembangkan tenaga kerja di sektor hulu migas. Salah satunya program pertukaran tenaga kerja ke luar negeri dan job training. Dengan program itu diharapkan bisa ada transfer knowledge.
Ada pula job swaping dan internasionalisasi atau pengakuan dari pusat. Agar pekerja kita punya kemampuan yang sama dengan tenaga kerja asing dan diakui oleh kantor pusat sehingga bisa ada kemungkinan pekerja kita bisa kerja di pusat perusahaannya, ujarnya.
Kurikulum Global
Vice President Public and Goverment Affairs ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Erwin Maryoto menuturkan bahwa saat ini EMCL memiliki 550 tenaga kerja. Meski memiliki tenaga kerja yang terbatas namun EMCL Banyu Urip mampu menghasilkan 220 ribu barel per hari.
Secara nasional, total penghasilan minyak sebanyak 775 ribu barel per hari. Sedangkan kebutuhan nasional adalah 1,5 juta barel. Artinya, kita baru bisa memenuhi separuh kebutuhan migasnya, ujarnya.
Untuk itu, Erwin menganggap bahwa peningkatan kualitas SDM di industri migas sangat perlu dikembangkan. Karena bagi EMCL, tenaga kerja di EMCL merupakan aset sehingga perlu untuk terus dikembangkan.
Dalam hal pengembangan SDM, EMCL memiliki kurikulum global. Kurikulum itu berfungsi agar seluruh SDM yang ada di EMCL memiliki skill dan kemampuan yang sama dengan SDM ExxonMobil di seluruh dunia.
Dalam hal rekrutmen misalnya. Kami mencari SDM yang memiliki karakter, kemampuan berpikir, dan memiliki endurance, ujarnya.
Lebih lanjut Erwin menuturkan bahwasaat ini EMCL memiliki 550 pekerja. Beberapa di antaranya ada yang merupakan lulusan SMA dan SMK.
Waktu itu kami rekrutmen pada 2008. Setelah perekrutan ketat kami memberikan mereka training. Lalu kita sebar mereka ke berbagai negara. Setelah beberapa tahun bekerja di luar negeri dan Lapangan Banyu Urip jadi, mereka kembali dan menjadi teknisi andal dan mereka adalah anak-anak asli Jawa Timur, paparnya.
Tak hanya pengembangan SDM internal, EMCL kerap memberikan program pengembangan SDM kepada masyarakat sekitar. Kami juga melakukan pelatihan-pelatihan di sekitar. Harapannya mereka bisa menjadi entrepreneur dan membuka lapangan kerja baru, ujar Erwin.
Di samping itu, Pakar Perburuhan Jawa Timur Hadi Subhan menuturkan bahwa untuk memenuhi tenaga kerja berkualitas, harus punya dua syarat yaitu pendidikan yang link and match dan kompetensi yang sesuai dengan industrinya. Jika dua hal itu terpenuhi, maka tenaga kerja tersebut bisa dikatakan sebagai tenaga kerja yang berkualitas.
Namun hal ini tidak kita temui di sini. Di industri migas misalnya, Jatim sendiri tidak ada jurusan perminyakan atau sejenisnya. Padahal di Jatim ini merupakan titik pusat sumber minyak, paparnya.
Dia pun mengamati bahwa EMCL sudah melakukan pengelolaan tenaga kerja yang sesuai dengan peraturan perundang undangan ketenagakerjaan. Salah satu buktinya adalah hingga saat ini belum pernah ada kasus kecelakaan kerja di EMCL.
Ini bukti bahwa pengelolaan SDM-nya bagus mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga purnakerja. Dan ketiganya sudah dipenuhi oleh EMCL, paparnya.
Erwin pun mengapresiasi acara Jawa Pos Ruang Ide kali ini. Menurutnya ini merupakan event yang perlu untuk dikembangkan dan digelar secara rutin. Karena di sini dunia pendidikan dan industri dipertemukan sehingga akan ada link and match antara pendidikan dan industri, pungkas Erwin. (gus/pr)
Ruang Ide SKK migas ESDM Migas SDM