Pelindo II Kembangkan Pelabuhan Bengkulu
General Manager Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Hambar Wiyadi (keenam dari kiri)
JOSSTODAY.COM - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Bengkulu menyiapkan empat program strategis pengembangan Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu pada 2019. Keempat program tersebut, yakni percepatan pembangunan terminal curah cair, pengembangan terminal curah kering, pembangunan instalasi karantina hewan (IKH), serta penataan dermaga nusantara dan terminal petikemas
General Manager Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Hambar Wiyadi menyatakan, manajemen PT Pelindo II Cabang Bengkulu terus berupaya meningkatkan pelayanan pada 2019 ini yang merupakan tahun sustainable superior performance untuk mewujudkan visi world class port operator pada 2020.
"Adapun upaya yang dilakukan untuk Pelabuhan Bengkulu pada 2019 ada empat program strategis, salah satunya percepatan pembangunan terminal curah cair di atas lahan 17 hektare dengan kapasitas 5 juta ton," ujar Hambar dalam pernyataan resmi, Rabu (2/1).
Dia menambahkan, pembangunan terminal curah cair masih dalam proses perizinan di Kementerian Perhubungan (Kemhub). Proses perizinan itu diharapkan selesai pada Januari 2019 ini.
Selain itu, ungkap Hambar, ada pengembangan terminal curah kering berupa penambahan dua dermaga, yakni Dermaga Jetty A dan Dermaga Eks Bukit Sunur dengan investasi Rp 24 miliar. Dengan demikian, diharapkan ada tambahan kapasitas 1,5 juta ton batu bara yang ditangani dua terminal tersebut.
Untuk Dermaga Jetty A, jelas Hambar, telah diselesaikan 100 persen yang dilengkapi dengan fasilitas pendukungnya berupa conveyor dengan kapasitas 1.500 ton per jam.
Sedangkan untuk Dermaga Eks Bukit Sunur diharapkan selesai pada kuartal I-2019. Menurut Hambar, saat ini dermaga tersebut sedang dilaksanakan pembangunan berupa dermaga floating rampdoor yang nantinya digunakan untuk melayani kapal jenis tongkang dengan kapasitas 10.000 ton serta didukung dengan fasilitas lapangan dan peralatan bongkar muat berupa satu unit excavator dan satu unit whell loader dengan nilai total investasi mencapai Rp 6,5 miliar.
"Kami juga melakukan pembangunan instalasi karantina hewan. Selain itu, kami melaksanakan penataan dermaga nusantara dan terminal petikemas. Diharapkan untuk penataan terminal petikemas dilengkapi dengan ICT berbasis terminal operating system akan go live pada Februari 2019," ungkap Hambar.
Terminal Curah Kering
Hambar menambahkan, dampak pengembangan terminal curah kering. Apabila dua dermaga pada terminal curah kering sudah dioperasikan, maka akan meningkatkan pendapatan dan nilai aset kepada perusahaan dan pada gilirannya akan memberikan peningkatan deviden kepada pemerintah.
"Dampak langsung dari pembangunan terminal ini. Pertama, peningkatan kapasitas daya tampung kapal dengan kapasitas bongkar muat curah kering dari 2,4 juta ton menjadi 3,5 juta ton serta dapat melayani kapal besar (mother vessel) serta kapal jenis tongkang," ungkap Hambar.
Kedua, lanjut Hambar, tersedianya dedicated terminal untuk barang curah kering, sesuai dengan jenis barang yang dibongkar dan muat di terminal tersebut.
Ketiga, papar Hambar, mampu melayani kapal-kapal di atas 35.000 ton. Dengan peningkatkan produktivitas terminal, tentunya terminal ini akan menjadi pelabuhan pilihan bagi kapal liner internasional dan regional yang pada akhirnya terminal akan menjadi pelabuhan pengumpul di pantai barat Indonesia.
Keempat, sebut Hambar, pengembangan terminal curah kering membantu menurunkan biaya logistik dengan tersedianya terminal yang didukung dengan peralatan dan produkvitas tinggi.
Kelima, imbuh Hambar, akan ada peningkatan aktivitas dan operasional pelabuhan yang diimbangi dengan produktivitas dan standar pelayanan yang baik, akan berdampak pada peningkatan penghematan biaya operasional kepelabuhanan dan penghematan nilai waktu. (fa/b1)
PT Pelabuhan Indonesia