Ganjar Naik Pitam Dilapori Pungli
Ganjar Pranowo
JOSSTODAY.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo naik pitam saat apel jajaran Pemprov Jateng pada Senin (7/1) pagi. Dia marah karena mendapat laporan ada pungli oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Saya dapat laporan, ada jajaran saya yang pungli dan terima gratifikasi," tukas Ganjar.
Gubernur mengatakan telah mengecek langsung laporan itu. Ia memanggil satu persatu para pihak yang diduga menyeleweng. Ada tujuh orang yang dipanggil.
"Saya datangkan orangnya, ada yang mengaku, ada yang pura-pura tidak tahu, ada yang tidak mengaku sama sekali. Saya ingatkan, semua informasi sudah sampai di tangan saya, jadi jangan sampai macam-macam," tegasnya.
Ganjar semakin marah ketika beredar isu bahwa ada pungli yang uangnya disetorkan kepada gubernur. Menurutnya itu tindakan yang sangat jahat, kejam, dan fitnah yang luar biasa.
"Yang bikin saya gondok adalah, katanya uang itu untuk saya. Masyaallah, ini jahat benar, ini fitnah yang luar biasa," ujarnya.
Tujuh orang yang dipanggil, lanjut Ganjar telah mengaku. Meski begitu ada sebagian yang mencoba berkelit dengan berbagai alasan.
"Ngaku nerima tetapi alasannya macam-macam, katanya cuma titipan. Saya tegaskan tidak boleh dan tidak bisa, kembalikan! Makanya hari ini saya kumpulkan semua pejabat untuk kembali saya tegaskan agar menjaga integritas," tegasnya.
Ganjar menekankan, sistem yang sudah berjalan dengan baik di Jawa Tengah tidak boleh tercoreng oleh kelakuan beberapa oknum. Menurutnya "Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi" bukan sekadar kata kosong tanpa arti. Tagline itu adalah konsep kerja ASN Pemprov Jateng. Maka integritas merupakan harga mati.
"Buat saya integritas harga mati. Jangan ada praktik korupsi, gratifikasi, maupun pungli. Nek ono tak sembeleh! (kalau ada saya sembelih)."
Ganjar juga meminta seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk 100 persen melaporkan LHKPN kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia memberikan batas waktu tiga bulan dan tidak boleh ditawar.
"Kalau tidak sepakat dan masih mau tawar-tawar, silakan keluar!" ucap politisi PDI Perjuangan ini.
Terakhir Ganjar menyatakan, peringatan kerasnya adalah wujud rasa sayang. Cara dirinya memproteksi jajarannya agar terlindungi dari hal yang dapat menjerumuskan mereka.
"Ini bukti sayang kami kepada para jajaran kami, kami ingin semua dilindungi. Tapi tolong jangan korupsi, jangan terima gratifikasi, jangan ada lagi main pungli. Jangan sampai ada OTT (Operasi Tangkap Tangan) di Jawa Tengah," tandasnya. (gus/b1)
Ganjar Pranowo