Jokowi-KH Ma'ruf Amin Terkapar Di Madura

josstoday.com

Hasil Surver SSC.

JOSSTODAY.COM - Pulau Madura yang kini mulai disentuh oleh Presiden Joko Widodo dalam peningkatan infrastruktur, ternyata tak berimbas kepada elektabilitas Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Hal itu terbukti dengan hasil survey yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center pada tanggal 10-20 Desember 2018.

Dari hasil yang disampaikan, mayoritas masyarakat Madura 53,6 persen memberi dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Sedangkan, Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh 39,1 persen, dengan sisa swing voters sebesar 7,3 persen.

Melihat hasil itu, Peneliti SSC, Surokim Abdussalam menjelaskan, jika kurangnya dukungan bagi Jokowi pasca penggratisan Jembatan Suramadu karena faktor sejarah yang belum bisa diubah oleh paslon nomor urut satu itu.

"Pertama ada alasan sosiohistoris. Di mana, masyarakat di Madura ini kan hijau (Nahdliyin). Sehingga, dibutuhkan kerja ekstra bagi Pak Jokowi yang dasarnya merah (Nasionalis). Kemudian dilakukan terobosan-terobosan, tapi itu belum bisa merubah masyarakat Madura. Sehingga perlu kerja keras lebih lagi," jelas pria yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura.

Karena itu, Surokim menjelaskan jika digandengnya KH Ma'ruf Amin sebagai Cawapres sangat pas untuk merangkul pemilih basis Nahdliyin. Sayangnya, lagi-lagi hasil survey melihatkan belum ada dampak dari sosok mantan Ketua Rois Aam PBNU itu.

Hal itu tak lain karena sangat jarang sekali KH Ma'ruf Amin bergerak turun langsung berkeliling ke Pulau Madura. "Satu-satunya cara adalah mengoptimalkan jaringan keduanya yang kuat untuk menggalang dukungan dari tingkatan terbawah," katanya.

Berbeda dengan pasangan Prabowo-Sandi keduanya berhasil mempertahankan suara yang sudah dimiliki sejak Pilpres 2014. (ais)

Pilpres 2019 Jokowi Prabowo Madura