Addie MS Pernah Ikut Menyebar Hoaks

Addie MS
JOSSTODAY.COM - Pesta politik 2019 membuat situasi dunia maya hangat dengan munculnya informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah hoaks oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab. Menurut konduktor, Addie MS (59), jika tidak diantisipasi dan di cegah, hoaks akan menjadi ancaman besar bagi keutuhan negara ini.
Saat dijumpai SP beberapa waktu lalu, pendiri Twilite Orchestra mengatakan, dahulu dirinya pun ikut menyebar berita hoaks. Tanpa sengaja Addie membagikan berita tersebut.
Addie mengatakan bedanya sekarang dan zaman dulu, jika berita hoaks tersebar orang-orang masih memiliki banyak waktu untuk mengkaji lagi lebih dalam, dan memerlukan waktu lama untuk penyebarannya.
Berbeda dengan sekarang, canggihnya teknologi tidak menjamin seseorang bisa melakukan cek dan ricek, justru sebaliknya. Hoaks lebih cepat tersebar, dan seakan lebih mudah untuk dipercaya.
"Media sosial (medsos) membuat kita yang berjauhan di antar pulau atau negara berbeda seakan menjadi tak berjarak. Jika ada satu orang yang provokasi dan disebarkan melalui medsos, dampaknya bisa sangat besar. Beberapa kali terbukti, banyak yang terjebak. Saya yakin hampir semua orang yang bermain medsos termasuk saya, juga pernah tidak sengaja ikut menyebarkan sesuatu yang ternyata salah,” jelasnya beberapa waktu lalu di kawasan Jakarta Selatan.
Namun, dirinya menambahkan, tidak jarang juga orang yang secara konsisten dalam keadaan sadar secara terus menerus menyebarkan berita yang tidak sesuai dengan fakta yang ada. Menurut Addie, mereka sudah terkena penyakit sosial, yang sudah seharusnya diwaspadai bersama-sama, demi mempertahankan keutuhan negara.
"Jadi, kalau kita tidak hati-hati dan lengah, dengan situasi teknologi informasi yang sudah luar biasa ini, kita akan terbakar, dan hancur seperti negara Timur Tengah, dan sulit untuk pulih kembali,” terang pria kelahiran 7 Oktober 1959.
Dirinya pun menjelaskan, semua orang harus sadar, dan menghindarkan diri untuk mengikuti ego dalam menyebarkan berita-berita panas dengan mudahnya. Mengkaji dan mencari fakta yang sudah terbukti terlebih dahulu, baru mempercayai. Terlebih, hal tersebut menyangkut isu pilpres yang sedang hangat diperbincangkan.
"Pilpres hanya lima tahun sekali. Kalau misalnya tidak puas, kan ada lima tahun lagi. Masa gara-gara ada perbedaan pilihan, keluarga dan persahabatan terpecah, keluar dari grup. Ini sayang kalau sampai terjadi, tidak worth it sekali,” tukasnya. (fa/b1)
Addie MS