Dibutuhkan Insentif untuk Tekan Biaya Operasional Maskapai
Ilustrasi
JOSSTODAY.COM - Persoalan biaya operasional maskapai yang berdampak pada kenaikan harga tiket penerbangan butuh solusi terintegrasi. Salah satunya pemberian insentif untuk memangkas biaya maskapai baik bahan bakar, suku cadang, maupaun beban operasional di bandara.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan sejumlah insentif baik untuk jangka panjang maupun pendek bisa diberikan agar harga tiket maskapai bisa terjangkau. "Insentif itu terkait sejumlah faktor yang menjadi penyebab kenaikan biaya maskapai dan pada akhirnya berdampak pada harga tiket," kata ujar Bima dalam keterangannya Senin (19/2/2019).
Menurutnya, salah satu problem yang menyebabkan kondisi tersebut adalah harga bahan bakar avtur yang berkontribusi 35 persen hingga 45 persen dari total biaya maskapai domestik. Selain itu, jelas Bhima, distribusi avtur belum efisien. “Pembangunan infrastruktur penyaluran avtur ke bandara di luar Jawa terlambat. Seharusnya harga avtur sama di seluruh Indonesia,” kata Bima.
Bhima mengatakan pemberian insentif juga bisa diberikan kepada maskapai untuk menekan biaya operasional di bandara. Hal itu bisa direalisasikan oleh operator bandara. “Selain avtur, ada landing fee atau biaya parkir di bandara. Ini bisa diturunkan atau diberi diskon melalui penugasan Angkasa Pura,” jelas Bima.
Pemberian insentif dengan menurunkan pajak pertambahan nilai (PPn) dan bea masuk impor suku cadang pesawat menjadi opsi lainnya untuk membantu maskapai. Komponen biaya suku cadang pesawat yang naik karena pelemahan rupiah diyakini juga menjadi faktor penting dalam menentukan harga tiket pesawat.
Sementara pemerhati penerbangan yang juga anggota Ombudsman Indonesia Alvin Lie mengatakan sejumlah negara lain sudah memberikan insentif guna mendongkrak daya saing maskapai.
Dia mencontohkan pemerintah Singapura telah memberikan insentif sebesar US$ 100.000 per tahun untuk setiap rute yang dibuka maskapai ke negara tersebut. Hal tersebut bisa membuat harga tiket penerbangan menuju Singapura lebih kompetitif.
Kebijakan itu dinilai berdampak bagi pengembangan sektor pariwisata. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia dinilai bisa menjalankan kebijakan serupa. “Insentif itu membuat maskapai nasional didukung untuk meningkatkan konektivitas udara,” kata Alvin baru-baru ini. (fa/b1)
Biaya Operasional Maskapai