KLB PSSI Tunggu Arahan FIFA

josstoday.com

PSSI

JOSSTODAY.COM - Kongres Luar Biasa PSSI yang sudah diputuskan Komisi Eksekutif (Exco) guna memperbaiki masalah di internal federasi sepakbola Indonesia, masih menunggu arahan dari Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) terkait waktu pelaksanaannya.

"Kami tidak bisa menentukan sendiri waktu pelaksanaan karena bisa melanggar statuta PSSI. Makanya saya tidak bisa menyebut kapan tanggalnya karena kita harus sesuaikan dengan statuta yang ada di PSSI," kata salah satu anggota Exco PSSI, Refrizal kepada awak media di Jakarta, Rabu (20/2).

Diakui pihaknya harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada FIFA dengan memberangkatkan perwakilan Exco PSSI ke Zurich, Swiss. Rencananya anggota Exco Gusti Randa dan Sekjen PSSI, Ratu Tisha yang menjadi utusan dari Indonesia.

KLB nanti memiliki dua agenda penting, yakni membentuk perangkat Komite Pemilihan (KP) serta Komite Banding Pemilihan (KBP). Sedangkan, agenda kedua yakni penetap tanggal kongres pemilihan pengurus baru PSSI.

“Pilihannya bisa memilih semua dari ketua umum, wakil ketua umum, dan seluruh Exco. Bisa juga hanya memilih ketua umum yg kosong. Kalau dipilih semua dari ketum, waketum dan anggota exco lainnya masa jabatannya empat tahun. Tapi kalau mengisi yang kosong hanya sampai 2020,” lanjut Refrizal.

Sederet nama telah beredar sebagai pengganti Joko Driyono, diantaranya Erick Thohir, Krishna Murti, dan Arifin Panigoro. ''Pokoknya yang minat kita tampung dulu. Nanti biar yang berhak yang memilih," tambah Refrizal.

Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta, Uden Kusuma Wijaya mengatakan, beberapa petinggi PSSI termasuk ketua umum harus diganti melalui forum KLB demi kemajuan sepakbola nasional.

"Tanpa ada reformasi menyeluruh dan pergantian beberapa pejabat di dalam PSSI, mustahil kita mendapatkan prestasi.
Selain Ketua Umum Joko Driyono, beberapa anggota komite eksekutif (exco) PSSI juga harus meninggalkan tempatnya," jelas Uden Kusuma Wijaya.

Dia menilai para anggota komite eksekutif tersebut, tanpa menyebutkan nama, tidak menunjukkan kinerja yang mumpuni.

"Namun saya tidak menyatakan semuanya tidak bagus. Ada juga anggota exco yang berkomitmen dan memiliki pengaruh yang kuat," tutur Uden.

Ia berharap orang-orang baru memiliki visi sepakbola yang bagus. Selain itu, sosok-tersebut juga mesti berpengalaman dan memiliki jejak langkah di dunia bola.

"Jangan pula dipilih orang-orang yang baru paham soal sepakbola. Tidak bisa hanya karena punya pengaruh atau punya kekuatan dia mau maju. Itu kan tidak relevan juga," ungkap Uden.

Sebelumnya, sejumlah klub sepakbola dan pengurus provinsi PSSI mendesak segera digelar KLB setelah Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus pengaturan skor.

''Sebagai langkah persiapan KLB, PSSI segera mengirim utusan ke Zurich untuk berkoordinasi secara langsung dengan FIFA sekaligus meminta arahan dan rekomendasi yang tepat dari induk olahraga sepak bola dunia itu,'' ujar Joko Driyono 2 hari lalu.  (gus/b1)

Pengaturan Skor Bola