Hasil Munas Alim Ulama NU Perkokoh Kebangsaan Indonesia
Presiden Jokowi di acara Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019).
JOSSTODAY.COM - PDI Perjuangan memberikan apresiasi atas keputusan Munas Alim Ulama Nahdatul Ulama (NU) tentang penegasan prinsip kesetaraan warga negara Indonesia yang berbangsa satu dan bertanah air satu Indonesia.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya menilai sikap NU senafas dan juga sama dengan yang dijiwai oleh partainya. Prinsip kesetaraan warga negara adalah pengejawantahan dari Sila Persatuan Indonesia yang berdiri kokoh di atas prinsip kebangsaan.
"Atas prinsip kebangsaan ini maka segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya," kata Hasto Kristiyanto di sela Safari Kebangsaan IX menyusuri Lampung, Jumat (1/3/2019).
Menurut Hasto, penegasan Musyawarah Alim Ulama NU tersebut merupakan keputusan yang mengakar pada Pancasila, visoner dan memerkokoh kebangsaan Indonesia.
"NU selalu memahami suasana kebatinan bangsa, dan karenanya keputusan Munas Alim Ulama NU tersebut menjadi nur-ilahi yang menerangi kehidupan berbangsa dan bernegara," imbuh Hasto Kristiyanto.
Keputusan para peserta Munas NU dinilainya meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW dengan membuat Piagam Madinah tersebut adalah bentuk nyata pembumian Pancasila. Pada saat krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, NU selalu kokoh memberikan arah dan pedoman bagi keutuhan dan kemaslahatan bangsa.
Demikian halnya tidak digunakannya kata kafir yang mengandung diskriminasi secara teologis. Hal itu merupakan keputusan penting bagi kemaslahatan bangsa. Terlebih dengan penghormatan terhadap prinsip kesetaraan warga negara bagi Indonesia sebagai satu bangsa.
"Inilah buah kontemplasi teologis yang menempatkan manusia sebagai sesama ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Hasto Kristiyanto.
"Keputusan Munas Alim Ulama NU semakin memerkuat upaya Presiden Jokowi untuk menggelorakan daya unggul Indonesia yang maju dan berbangsa satu." (is/b1)
Munas Alim Ulama Nahdatul Ulama