Epidemiolog: Lonjakan Covid-19, Munas Kadin Sebaiknya Ditunda

josstoday.com

Tri Yunis Miko Wahyono (Foto: istimewa)

JOSSTODAY.COM - Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang bakal digelar 30 Juni 2021 sebaiknya ditunda mengingat kondisi lonjakan Covid-19 di Indonesia yang cukup signifikan saat ini. Pemerintah pun perlu tegas dalam pemberian izin penyelenggaraan, yakni lokasi harus dipilih di kawasan zona hijau atau kuning.

Hal itu diungkapkan epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Tri Yunis Miko Wahyono saat diminta pendapat mengenai pelaksanaan Munas Kadin di masa lonjakan kasus Covid-19.

“Saya bicara dari sisi epidemiolog, lepas dari kepentingan politik maupun ekonomi. Saya sudah cek keliling Indonesia angkanya (penambahan angka positif Covid-19) memang tinggi,” kata Tri Yunis Miko Wahyono kepada Beritasatu.com, Selasa (22/6/2021).

Zonasi risiko Covid-19 berdasarkan wilayah dihitung menggunakan indikator-indikator kesehatan masyarakat, yakni epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan indikator pelayanan masyarakat.

Setiap indikator tadi diberikan skor dan pembobotan lalu dijumlahkan. Hasilnya dikategorisasi menjadi empat zona risiko, yakni zona merah (risiko tinggi): 0 – 1,80; zona oranye (risiko sedang): 1,81 – 2,40; zona kuning (risiko rendah): 2.41 – 3,0; zona hijau (tidak terdampak/tidak ada kasus).

Wilayah zona hijau adalah wilayah yang tidak tercatat adanya kasus positif atau pernah terdapat kasus di wilayah tersebut namun tidak ada penambahan kasus baru dalam empat minggu terakhir serta angka kesembuhan 95 persen ke atas.

“Dalam menentukan lokasi Munas, surveilansnya harus benar-benar akurat. Acara semacam itu sebaiknya ditunda dan jangan diselengarakan di wilayah zona oranye apalagi merah,” kata Tri Yunis Miko Wahyono.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Pelaksana Munas Kadin Indonesia, Adisatrya Sulisto menyatakan, pelaksanaan munas yang rencananya digelar di Kendari pada 30 Juni 2021 bisa saja ditunda.

Penundaan akan dilakukan bila kasus Covid-19 terus melonjak, terutama di Kendari.

"Pak Rosan (Rosan Roslani, Ketua Umum Kadin Indonesia, Red) dan panitia terus berkomunikasi dengan pemerintah. Sebab, munas rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bila arahan pemerintah ditunda, tentu akan kami tunda," kata Adisatrya, Senin (21/6/2021).

 

Munas Kadin Epidemiolog UI Tri Yunis Miko Wahyono