JOSSTODAY.COM - Puncak acara Hari Pers Nasional (HPN) 2019 dan HUT Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur ke-73 diselenggarakan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (27/3/2019).

Selain menggelar HUT, acara ini juga memberikan 12 penghargaan kepada tokoh-tokoh asal Jawa Timur yang menjaga dan membawa Jatim semakin sejahtera, aman, dan nyaman.

Wakil Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir mengatakan, jika tantangan pers ke depan semakin berat dengan adanya era post truth atau pasca kebenaran yang kini banyak beredar masyarakat.

Pria yang akrab disapa Munir itu menjelaskan, jika era ini membuat fakta yang disampaikan bisa dikesampingkan karena faktor emosional yang ditangkap dari sebuah opini di media sosial.

"Post truth membuat nilai kebenaran menjadi elastis. Nilai kebenaran ditentukan oleh sebuah strategi, bukan oleh norma, disinilah peran pers yang harus menjawab itu berada," katanya.

Karena itu, ia berpesan agar media dapat menjaga konsistensi menjaga ideologi dengan mengesampingkan kepentingan pribadi untuk mengabdi dan melayani publik.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jika media mainstream yang ada harus terus menjadi pilar terdepan untuk menjaga keamanan dengan menyampaikan kebenaran.

Ia mencontohkan, saat ini perkembangan media dengan adanya media sosial membuat setiap orang bisa menyampaikan informasi. Sayangnya, tidak sedikit pula yang menyampaikan informasi hoaks.

"Karena itu, media mainstream menjadi bagian penting untuk membangun kebenaran, memberikan persepsi bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah," katanya.

Selain memberi penghargaan kepada tokoh-tokoh Jatim. Pada puncak HPN Jatim ini juga diberikan penghargaan kepada para pemenangan Piala Prapanca katagori media cetak, media televisi, media radio, dan fotografi. (ais)

HPN 2019 PWI Jatim Khofifah Indar Parawansa