Arema Imbangi Persebaya Di Leg Pertama Final Pilpres 2019

Pemain Persebaya, Manuchekhr Dzalilov (hijau), mendapat pengawalan ketat dari pemain-pemain Arema FC dalam laga final leg pertama Piala Presiden 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4/2019). (Josstoday.com/Fariz Yarbo)
JOSSTODAY.COM - Arema FC sukses meraih hasil positif di leg pertama babak final Piala Presiden 2019. Tim besutan Milomir Seslija itu sukses menahan imbang Persebaya Surabaya dengan skor 2-2 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4/2019).
Adalah gelandang Arema FC, Makan Konate yang menjadi bintang dalam pertandingan ini dengan golnya di menit ke-78 yang membuat hasil menjadi imbang 2-2.
Membuka pertandingan, Persebaya sejatinya lebih dominan dalam menguasai setiap lini permainan. Hingga akhirnya, terjadi gol cepat di menit ke-7 melalui tendangan plesing kaki kiri Irfan Jaya yang tak mampu diantisipasi kiper Arema FC, Kurniawan Katika Aji.
Namun, setelah beberapa menit berselang gelandang bertahan Persebaya, Muhammad Hidayat, mengalami cedera yang membuatnya harus ditarik keluar lapangan digantikan oleh Fandi Utomo. Kehilangan Hidayat membuat lini tengah Persebaya lemah dan dikuasai oleh Arema FC.
Makan Konate yang menjadi jenderal lini tengah bersama dua rekannya Hendro Siswanto, dan Hanif Sjahbandi begitu dominan dalam menguasai lini tengah. Berkali-kali, secara bergantian ketiganya memberikan umpan yang memanjakan pemain depan yang diisi oleh Dedik Setiawan, Dendi Santoso, dan Ricky Kayame untuk mencetak gol. Namun, dari berbagai peluang itu banyak yang masih bisa diantisipasi kiper, dan beberapa melebar.
Penampilan lini tengah Arema yang baik berhasil membuahkan gol balasan. Bola umpan tanggung dari Otavio Dutra kepada Fandi Utomo berhasil diintersep dengan baik oleh Hendro Siswanto, yang terus berlari ke depan gawang Persebaya hingga mencetak gol penyeimbang 1-1.
Usai gol itu, tim tamu semakin termotivasi untuk menjebol gawang dengan serang bertubi-tubi yang dilakukan. Sesekali, Persebaya yang kerap tertekan berusaha membalikkan keadaan melalui serangan balik cepat melalui kedua sisi sayap. Namun, hinggan babak pertama usai tidak ada gol tambahan.
Di babak kedua, Persebaya lebih tampil dominan dalam hal penyerangan. Namun, serangan masih tetap monoton dilakukan melalui sisi sayap yang berkali-kali berhasil di antisipasi oleh pemain bertahan Arema FC.
Persebaya mendapat peluang untuk memperbesar keunggulan di pertangahan babak kedua. Gerakan Damian Lizio melalui sayap kiri tak mampu diantisipasi lawan hingga depan gawang Arema, telag berhadapan langsung dengan kiper Lizio lebih memilih memberikan umpan lambung ke tengah yang tak mampu dijangkau oleh Manuchekhr Dzalilov.
Arema pun tak tinggal diam, dengan melakukan serangan balik cepat. Arema pun nyaris unggul jika sepakan Ricky Kayame yang mengintersep bola halauan akibat blunder kiper Mizwar Saputra. Namun, karena kesigapan pemain belakang akhirnya bola dapat diantisipasi.
Seluruh tribun stadion bergemuruh di menit ke-70 setelah Amido Balde dilanggar oleh stoper Arema, Hamka Hamzah di kotak penalti. Damian Lizio yang menjadi eksekutor berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Namun, keunggulan itu tak berlangsung lama karena di menit ke-78, Konate Makan berhasil membuat gol penyeimbang melalui tendangan bebas jarak jauh yang tidak mampu diantisipasi kiper Persebaya. Alhasil, skor 2-2 bertahan hingga usai.
Dengan hasil ini, Arema memiliki peluang yang lebih besar menjadi juara. Dengan catatan, seri tidak lebih dari satu gol, atau tidak kalah di leg kedua. Sementara itu, Persebaya harus menang atau seri lebih dari dua gol untuk memenangkan pertandingan.
"Hasil seperti ini saya pikir ini hasil yang cukup membuat kecewa Bonek Mania dan tim. Tapi, ini belum berakhir kita bisa balas di Malang. Di madura saja kita bisa di Malang kenapa tidak? Pekerjaan tidak gampang tapi tidak ada yang tidak mungkin," ungkap pelatih Persebaya Djajang Nurdjaman usai pertandingan.
Ia mengaku, jika permainan tadi jauh dari apa yang diharapkan karena beberapa hal. Pertama, karena lini tengah yang lemah setelah di tinggal oleh Muhammad Hidayat yang cedera, dan penampilan yang jelek dari kiper Mizwar Saputra.
"Selain itu, mereka (Arema) lebih diuntungkan waktu recovery yang lebih baik daripada kita. Waktu satu hari itu sangat berarti untuk mengembalikan kondisi. Apalagi, kita baru saja melakoni pertandingan berat melawan Madura," aku mantan pelatih Persib itu.
Di sisi lain, pelatih Arema, Milomir Seslija mengaku, jika hasil sore ini menjadi modal penting untuk menghadapi leg kedua di Malang. Namun, ia mengaku akan melakukan evaluasi terhadap timnya.
"Posisi kita memang lebih baik karena mencetak dua gol, tapi ini belum aman karena itu kita harus menang di Malang. Persebaya tim bagus kita harus konsentrasi untuk memenangkan pertandingan," ungkap pelatih yang akrab disapa Milo.
Milo mengatakan, jika kunci kemenangan ini adalah semangat pemainnya yang terus konsisten sejak awal hingga akhir permainan. Ia pun berharap, motivasi itu bisa berlipat ganda ketika bertanding di kandang Jumat (12/4/2019). (ais)
Piala Presiden Persebaya Arema FC