Jaringan Solihin Lebih Militan Ketimbang JAD Lampung

josstoday.com

Brigjen Dedi Prasetyo.

JOSSTODAY.COM - Mabes Polri menyatakan bahwa sejumlah terduga teroris yang ditangkap Sabtu (4/5/2019) dan Minggu (5/5/2019) di Bekasi dan Tegal dikomandani oleh SL atau Solihin. Kelompok ini disebut lebih keras dan lebih militan dibanding kelompok Jamaah Asharu Daulah (JAD) Lampung.

“SL ini kelompok JAD Lampung yang punya struktur dan sangat kuat. Mereka ini telah berbaiat dengan kelompok JAD di bawah kendali Amman Abdurahman sejak 2014 yang lalu dikendalikan Zainul Arifin, yang juga telah ditangkap di Lamongan. Mereka ini bertemu pada 2015 November di Malang dan lalu ada rentetan amaliah di Jakarta,” kata Dedi Prasetyo di Mabes Polri Senin (6/5/2019).

Pada kesempatan itu, Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo meralat jumlah tersangka jaringan yang ditangkap dalam dua hari terakhir. Jumlah tersangka yang berafiliasi dengan ISIS yang dibekuk ternyata hanya enam orang, bukan tujuh, di mana satu di antaranya tewas.

Pascapeledakan 14 Januari 2016 di Jakarta yang dikenal dengan Bom Thamrin, Solihin melarikan diri dengan kelompoknya. Namun dalam pelarin itu dia terus “bermain” dalam sejumlah peristiwa teror termasuk pada 2017 saat terjadi kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua.  Solihin dari Lampung datang ke Jakarta untuk melakukan aksi amaliah. Saat itu beberapa orang berhasil ditangkap oleh Densus.

“Dari pemeriksaan tersangka di sekitar Mako Brimob itu mereka mengaku digerakan oleh SL dan mereka lalu kembali berpencar. SL lalu lari ke Papua dan latihan di sana lalu membentuk dua sel. Satu kelompok ke Bekasi pada awal 2019 dan kelompok kedua akan ke Poso,” sambung Dedi.

Jejak Solihin baru diketahui saat penangkapan RH dan M seusai mereka turun dari kapal pada 2 Mei 2019 di Bitung, Sulawesi Utara. RH dan M inilah jaring kedua SL yang berencana hendak bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin oleh Ali Kalora di Poso. Solihin alias Abu Faiza lalu dibekuk pada Sabtu di Pondok Ungu, Bekasi. Saat itu juga ditangkap AH alias Abah dan MJ.

”AH alias Abah ini menyembunyikan SL dan membantu membuat bom triaceton triperoxide atau TATP. Disita juga serbuk gergaji, campuran pupuk, sisa uji coba pembakaran, botol tupperware, sarung tangan, pisau, dan baterai. Dari sini lalu tim bergerak menuju penangkapan pada hari Minggu kemarin. Ada tiga yang dibekuk saat itu di Bekasi juga,” lanjutnya.

Mereka yang dibekuk adalah MJ dengan barang bukti tas selempang dan ada beberapa uang, foto-foto dan termasuk ikut dalam membuat bom. Lalu ada F alias Samuel yang memiliki kemampuan merakit bom lebih senior dibanding Solihin dan T. Yang terakhir ini tewas saat akan ditangkap karena ditembak dan lalu terkena bomnya sendiri.(is/b1)

Teroris Jaringan JAD