Jumlah Pemudik Sepeda Motor Meningkat 10,7%

Pemudik menggunakan sepeda motor.
JOSSTODAY.COM - Jumlah pemudik Lebaran 2019 yang menggunakan sepeda motor diprediksi meningkat 10,7 persen menjadi 6,8 juta unit dari tahun 2018 6,1 juta unit. Kenaikan tersebut dipicu banyaknya perantauan yang datang ke Jakarta hanya untuk menjadi ojek online.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, pemerintah harus memperhatikan tingginya pemudik yang menggunakan sepeda motor guna mencegah potensi kecelakaan. Caranya, mensosialisasikan mudik gratis sepeda motor melalui truk, kereta api dan kapal laut. “Berdasarkan survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan untuk wilayah Jabodetabek akan ada 942.621 orang menggunakan sepeda motor untuk mudik. Jumlah pemudik sepeda motor diprediksi naik dari 2018, maka perlu diperhatikan keselamatannya,” kata Djoko Setijowarno di Jakarta, Senin (27/5/2019).
Djoko Setijowarno meyakini dengan gencarnya sosialisasi pemudik sepeda motor gratis, potensi kecelakaan lalu lintas bisa ditekan. Terlebih di tahun 2018 masih banyak ruang kapal yang masih kosong, padahal bisa diisi pemudik sepeda motor tanpa dipungut biaya. “Semakin banyak pemudik sepeda motor menggunakan mudik gratis, semakin banyak pula kecelakaan dapat dicegah," kata Djoko Setijowarno.
Berdasarkan data Korlantas Polri, kecelakaan semasa mudik masih didominasi sepeda motor. Tahun 2017 tercatat 2.731 kecelakaan sepeda motor. Di 2018 jumlahnya menurun menjadi 1.666 kecelakaan.
Djoko Setijowarno menyadari minat mudik gratis sepeda motor menggunakan kapal laut masih rendah dibanding kereta api dan truk. Hal itu terjadi lantaran minimnya sosialisasi. Padahal kapal laut bisa dijadikan alternatif pemudik motor untuk menuju Jateng atau Jatim. “Perlu imbauan agar pemudik motor yang ke Jateng untuk memanfaatkan kapal laut. Tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, melanjutkan perjalanan bisa lebih pendek dan waktu istirahat bisa lebih lama,” jelas Djoko Setijowarno.
Djoko Setijowarno juga mendorong agar kenyamanan dan keselamatan pemudik menggunakan kapal laut untuk ditingkatkan. Sebab kapal laut menjadi moda transportasi alternatif di tengah melambungnya tiket pesawat udara. “Ketersediaan instrumen navigasi, pelampung, sekoci, dan lain sebagainya dalam suatu kapal harus terpenuhi. Manifes penumpang yang masih ada ketidaksesuaian harus mulai dibenahi," kata Djoko Setijowarno.
Menurut Djoko Setijowarno, perantau dari Kalimantan bakal banyak menggunakan kapal laut saat mudik. Maka penambahan kapasitas dan armada kapal perlu dilakukan dari sekarang. Pada 2018 jumlah kapal yang dioperasikan saat mudik mencapai 1.293 dengan kapasitas angkut 3.419.270 penumpang. “Sejumlah perantau yang berasal dari Kalimantan diperkirakan paling banyak menggunakan kapal laut menuju Pulau Jawa akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang dan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya,” kata Djoko Setijowarno. (gus/b1)
Mudik 2019 Lebaran 2019