KPU: Data Penduduk yang Dibocorkan Bjorka Bukan Data Pemilih

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Anggota KPU Betty Idroos menegaskan bahwa 105 juta data penduduk yang bocor dan diperjualbelikan di internet bukanlah data pemilih pada Pemilu 2019. KPU, kata Betty, sudah melakukan pemeriksaan setiap isi dari data yang beredar tersebut.


"Sehubungan dengan beredarnya informasi terkait adanya indikasi data kependudukan yang diperjualbelikan di sebuah situs internet, KPU telah melakukan pengecekan terhadap setiap isi dari elemen data di situs internet tersebut, dan menyatakan bahwa data tersebut bukan bersumber dari Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum 2019 atau DPT Pemilu," ujar Betty kepada wartawan, Rabu (7/9/2022).

Diketahui, hacker atas identitas 'Bjorka' kembali membocorkan 105 juta data yang disebutnya sebagai data pemilih KPU pada situs breached.to. Bjorka memberikan sampel sejumlah 1.048.576 data pemilih KPU dari berbagai provinsi dalam file excel sebesar 75 MB saja.

Data yang diunggah adalah nama provinsi, kota, kecamatan, kelurahan, TPS, NIK-KK, nama, tempat lahir, tanggal lahir, usia, jenis kelamin dan alamat. Data berjumlah 105.003.428 ini dijual dengan harga US$ 5.000 dalam file sebesar 4 GB.

Betty mengatakan KPU akan segera bekerja sama dengan Polri khususnya Siber Bareskrim untuk mengusut pelakunya. "Pengusutan dan penelusuran dilakukan baik dari sisi penjual ataupun pihak yang dengan sengaja membuat seolah-olah data tersebut merupakan data pemilih Pemilu 2019," tandas Betty.

Lebih lanjut, Betty menegaskan KPU akan menjaga daya pemilih dari segala sisi. "Data yang dikelola KPU adalah data yang dijaga dari sisi otentisitas, keamanan, dan kerahasiaannya, termasuk dalam hal ini data pemilih," pungkas Betty.

KPU BJORKA pemilu 2019 data pemilihan umum