Khofifah Ingin PORPROV Jadi Ajang Pemersatu
JOSSTODAY.COM - Panasnya tensi demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 membuat kondisi negara begitu memperihatinkan. Bahkan, parahnya membuat sesama masyarakat bertengkar sendiri karena ego masing-masing.
Karena itu, dalam momentum pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) VI 2019 Jawa Timur kali ini diharapkan dapat menjadi sarana memperbaiki hubungan sesama masyarakat.
"Saat perang dunia kedua 2 olahraga jadi mediasi perdamaian. Sehingga, saya berharap sisa demokrasi kemarin menjadi bagian memperkuat kearifan kita membangun persatuan kita dalam area PORPROV," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat memberi sambutan dalam acara Launching Logo dan Maskot PORPROV VI 2019 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (26/6/2019).
"Jadi sebetulnya sang juara ini menjadi mediator membangun persaudaraan, membangun perdamaian, dan membangun persatuan," imbuhnya.
Selain itu, kata Khofifah, melalui olahraga juga nama bangsa Indonesia bisa dihargai di luar negeri karena dapat mengibarkan bendera merah putih ketika menjadi juara suatu ajang.
Karena itu, ia meminta agar betul-betul ada pembinaan berkelanjutan yang dilakukan oleh pengurus cabor dan KONI daerah. Sekaligus, memperbanyak pengalaman dengan mengikuti event-event yang ada.
"Tahun ini kita ingin membawa milenial karena umurnya masih 16-21 tahun agar bisa berprestasi. Baru setelah itu, kita mulai kembali membina calon-calon atlet yang kini masih di generasi alpha (sembilan tahun) untuk bisa menjadi atet berprestasi," katanya.
Tak lupa, momentum PORPROV ini, lanjut Khofifah, juga harus menjadi bahan penyampaian pesan sportivitas kepada seluruh pihak.
Sementara itu, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim, Erlangga Satriagung mengatakan, jika pelaksnaan PORPROV kali ini masih sama dengan tahun sebelumnya yakni hanya diikuti oleh atlet yang tak pernah mengikuti Puslatda dan Pelatnas.
"Jadi Bu Gubernur, kita tidak memperbolehkan atlet Puslatda, atlet Pelatnas, dan atlet yang sudah pernah ikut PON main di PORPROV. Jadi, kita betul mencari bibit unggul di Jawa Timur," kata Erlangga dalam sambutannya.
Hal ini, lanjut Erlangga, berbeda dengan pelaksanaan PORPROV di daerah lain yang memperbolehkan menggunakan atlet-atlet yang memiliki pengalaman di Puslatda maupun Pelatnas. "Akhirnya nanti yang juara itu-itu saja, gak ada pembinaan yang baik," katanya.
Nantinya, dari hasil PORPROV ini akan dilihat jika ada yang memiliki kemampuan yang bagus akan dimasukkan dalam skuad Puslatda Jatim proyeksi PON 2020 Papua. (ais)
PORPROV Jatim VI 2019 Gubernur Jatim Khofifah