Pilwali Surabaya, Pengamat: Belum Ada Visi Dari Calon

josstoday.com

Pakar komunikasi politik UNAIR, Dr Suko Widodo. (Josstoday.com/Fariz Yarbo)

JOSSTODAY.COM - Jelang Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya 2020, sudah banyak nama-nama yang muncul di burs calon walikota yang akan menggantikan posisi, Tri Rismaharani.

Namun, dari begitu banyaknya nama yang muncul, ternyata dinilai masih sebatas tes suara untuk mencari popularitas guna mendulang suara. Padahal, yang paling penting dalam Pilwali nanti adalah visi dan misi yang akan dibawa, mengingat Surabaya telah menjadi kota internasional.

Pakar komunikasi politik Universitas Airlangga, Dr Suko Widodo menjelaskan, karena belum ada calon yang membawa visi dan misi membuat masyarakat masih belum memberikan pilihannya.

"Pewacanaan kandidat walikota Surabaya yang mengemuka jauh dari wacana publik. Sejauh ini, kandidat lebih menonjolkan personalitasnya, bukan visinya," ujar Suko, Senin (29/7/2019).

"Itulah kenapa survey Departemen Statistik yang dipublikasikan media massa beberapa waktu lalu menemukan bahwa 95% responden belum memiliki pilihan," imbuhnya.

Idealnya, kata pria yang juga Kepala Pusat Informasi dan Humas UNAIR itu, agar mendapat dukungan publik, kandidat haru memiliki konsep yang realistis. Misalnya, menawarkan konsep transportasi publik, perbaikan kampung, dan lainnya.

"Kalau saja kandidat punya visi yang terkonsep sesuai ekspektasi dan kebutuhan publik, maka kandidat itu akan terdongkrak popularitasnya," jelasnya

Karena itu, agar dapat memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, para calon yang benar-benar akan maju untuk dapat memyampaikan visi dan misinya kepada masyarakat.

Dengan itu, persaingan yang terjadi dalam Pilwali nanti tidak hanya persaingan figur. Namun, ada pertarungan gagasan yang akan menarik minat masyarkat untuk memilih. (ais)

Pilwali Surabaya Walikota Surabaya Suko Widodo