Kedatangan Rombongan DPR RI Ditolak Mahasiswa Papua

josstoday.com

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.

JOSSTODAY.COM - Kedatangan rombongan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ke Asrama Mahasiwa Papua di Jl. Kalasan, Surabaya, Rabu (21/8/2019), mendapat penolakan dari mahasiswa.

Rombongan ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon dengan beberapa anggota DPR seperti Jimmy Demianus Ijie dari dapil Papua Barat, Michael Wattimena dari dapil Papua Barat, Steven Abraham dari dapil Papua, dan Willem Wandik dari dapil Papua.

Tampak Jimmy Demianus Ijie dan Willem Wandik turun langsung mencoba berkomunikasi dengan mahasiswa Papua. Namun, setelah sekitar 10 menit berada di depan pagar asrama keduanya kembali ke mobil untuk berkomunikasi dengan anggota lain dan perwakilan warga Papua di Surabaya.

Dari hasil diskusi bersama, rombongan memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan akan kembali di waktu yang tepat.

Penolakan ini tampaknya agak wajar, sebab sejak kemarin (20/8/2019) mahasiswa Papua telah tegas mengatakan dalam spanduk yang digantung pagar asrama "siapapun yang datang kita tolak."

Selaku pimpinan DPR RI, Fadli Zon mengatakan, jika kedatangannya bersama rombongan adalah murni karena keprihatinan atas insiden yang terjadi.

Dari kedatangan langsung ini, para wakil rakyat ini berniat untuk mengumpulkan informasi dari berbagai pihak. Sebab, ada beberapa informasi yang berkembang di media sosial adalah hoaks.

"Saya kira ini menjadi respon DPR dari apa yang disampaikan. Kami datang ke sini dengan maksud untuk mendengarkan langsung apa yang terjadi. Baik itu dengan mahasiswa, pemda Jawa Timur, (pemkot) Malang dan pihak lain yang terkait supaya kita mendengar langsung tidak hanya melalui yang berseliweran di media," katanya.

Karena itu, ia meminta harus ada langkah investigas yang cepat dari pihak kepolisian agar masalah yang sudah mengancam keamanan bangsa ini cepat selesai.

Politikus partai Gerindra itu juga tak ingin cepat menyimpulkan tentang pemberitaan terkait pengucapan kata berbau rasis yang diduga dilakukan oleh aparat TNI ataupun oknum dari salah satu ormas.

"Jadi kita berharap ada investigasi dengan informasi yang kuat. Kita ingin ini semua dari semua pihak kita dengar dulu, kita tidak mau menyimpulkan terlebih dahulu," pungkasnya. (ais)

Papua Mahasiswa Papua DPR RI Fadli Zon