Pangdam Sriwijaya Minta Gubernur Jambi Tindak Tegas Pembakar Hutan

josstoday.com

Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan (kedua kanan), Gubernur Jambi Fachrori Umar (ketiga kanan), Kapolda Irjen Pol Muchlis (tengah).

JOSSTODAY.COM - Gubernur Jambi, Fachrori Umar dan para bupati di Provinsi Jambi diminta bertindak tegas terhadap para pelaku pembakar hutan, termasuk pembakar hutan dari kalangan korporasi. Tindakan tersebut penting untuk memberikan efek jera bagi para pembakar hutan.

Permintaan itu disampaikan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan pada rapat Penanganan Karhutla Provinsi Jambi di Posko Karhutla Provinsi Jambi, terminal lama Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Kota Jambi, Senin (23/9/2019). Turut hadir pada kesempatan itu, Danrem 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Kolonel (Arh) Elphis Rudi selaku Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi dan Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS.

Menurut Irwan, para petani dan pengusaha atau korporasi masih berani melakukan pembakaran hutan dan lahan saat ini akibat kurang tegasnya pemerintah daerah dalam menindak mereka. Akibatnya, korporasi terkesan abai terhadap pencegahan dan penanggulangan karhutla.

“Karena itu saya meminta kepala daerah di Jambi bertindak tegas dan bersikap aktif dalam melaksanakan penanganan karhutla. Kepala daerah harus berkomitmen dan tegas terhadap perusahaan yang lahannya terbakar. Pemerintah daerah juga saya minta aktif dan terus memantau penanganan karhutla. TNI sendiri sifatnya hanya membantu dalam penanganan karhutla ini,” katanya.

Irwan mengatakan, dirinya langsung datang meninjau kondisi karhutla di Jambi menyusul bencana asap dan karhutla yang semakin parah sepekan terakhir. Kendati pasukan pemadam kebakaran hutan dan lahan dari Satgas Karhutla Jambi telah berjibaku namun kebakaran sulit diatasi karena lokasi karhutla berada di kawasan gambut.

“Kendala yang dihadapi pasukan pemadam kebakaran hutan dan lahan dalam pemadaman karhutla di lahan gambut Muarojambi dan Tanjungjabung Timur antara lain faktor cuaca yang tidak mendukung karena arah angin. Kemudian akses jalan yang sulit, sehingga lokasi kebakaran tidak bisa seluruhnya dijangkau. Selain itu sumber air di sekitar lokasi karhutla juga sulit. Kami telah mengajukan rekayasa cuaca untuk mendapatkan hujan buatan dalam membantu proses pemadaman karhutla di Jambi,” katanya.

Sementara itu, Kapolda Jambi, Irjen Pol Muchlis AS pada kesempatan tersebut mengatakan, jajaran Polda Jambi sudah mengamankan sekitar 40 orang tersangka kasus karhutla. Sebanyak 39 orang tersangka perorangan dan satu tersangka korporasi. Kasus karhutla tersebut telah masuk ke tahap penyidikan.

“Korporasi yang kini diperiksa Tim Penyidik Polda Jambi ada empat. Namun proses penyidikan belum bisa dilanjutkan karena areal keempat perusahaan masih dalam keadaan terbakar hingga Senin (23/9/2019),” ujarnya.

Sementara itu Danrem 042/Gapu, Kolonel (Arh) Elphis Rudy mengatakan, kendala yang dihadapi Satgas Karhutla Provinsi Jambi memadamkan karhutla, yaitu minimnya pompa air dan panjang selang yang tidak memadai. Kemudian angin kencang sering terjadi di lokasi karhutla, terutama malam hari. Selain itu akses jalan menuju lokasi kebakaran relatif jauh dan tidak bisa dijangkau kendaraan.

Gubernur Jambi, Fachrori Umar pada kesempatan tersebut mengatakan, kerja sama antara berbagai pihak, baik pemerintah daerah, TNI, Polri, perusahaan dan masyarakat sangat dibutuhkan mengatasi karhutla di Jambi. Kerja sama itu penting tidak hanya memadamkan karhutla, tetapi juga mengatasi dampak asap.

“Saya yakin, dengan sinergisitas dan komitmen yang telah kita terapkan dalam aksi penanganan karhutla di lapangan, serta dukungan dari semua pihak, kabut asap akibat dari karhutla ini dapat teratasi,” ujar Fachrori.

Dijelaskan, jumlah titik api di Provinsi Jambi sampai Minggu (22/9/2019) mencapai 2.451 dengan luas lahan terbakar mencapai 1.792 ha. Masih luasnya karhutla hingga Senin membuat asap yang menyebabkan kualitas udara di Kota Jambi dan beberapa kabupaten di provinsi ini masih berkategori buruk.

Sementara itu Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta mengirimkan sebanyak 79 orang anggota Satgas Terpadu Penanggulangan Karhutla DKI Jakarta membantu pemadaman karhutla di Jambi. Pasukan pemadaman karhutla dari Jakarta tersebut dipimpin langsung Dansatgas Terpadu Penanggulangan Karhutla DKI Jakarta, Tumpal Hasiholan Agustinus.

Tim Satgas Terpadu Penanggulangan Karhutla DKI Jakarta tersebut diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, HM Dianto. Pasukan pemadaman karhutla dariJakarta itu bertugas di Jambi hingga Minggu (29/9/2019). Mereka fokus membantu pemadaman hutan dan lahan gambut di Muarojambi. (is/b1)

Pembakaran hutan Hutan