Pandemi Virus Corona, BUMN Jamin Tetap Melayani Publik

Presiden Joko Widodo melihat fasilitas perawatan di Wisma Atlet Kemayoran yang dijadikan RS Darurat Penanganan Covid-19, Senin (23/3/2020)
JOSSTODAY.COM - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan layanan publik seperti pasokan listrik, telekomunikasi dan transportasi tetap prima dengan memperhatikan standar operasional prosedur penanganan pandemi virus corona (Covid-19).
Staf khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Arya Sinulingga mengatakan, layanan PLN dan Telkom konsisten mengedepankan pelayanan sehingga tetap bisa dinikmati masyarakat.
Sedangkan layanan transportasi publik seperti kereta api, kereta rel listrik, Garuda, Citilink, Pelni dilakukan langkah-langkah preventif jaga jarak (social distancing) dilakukan di setiap penumpang, internal pelayanan terdepan dan memastikan semuanya sehat dan tetap melayani publik.
"Dengan standar operasional prosedur, walaupun terjadi serbuan Covid-19, BUMN bisa melakukan pelayanan publik," katanya dalam telekonferensi dari Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Di samping itu lanjutnya, BUMN juga diminta Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan rumah sakit dengan daya tampung yang besar. Salah satu upaya konkret yang sudah dilakukan adalah rampungnya rumah sakit darurat Wisma Atlet Kemayoran dalam empat hari. Wisma dilengkapi ruang ICU, darurat dan ruangan bertekanan negatif sehingga virus tidak masuk ke dalam.
"Alat kesehatan kita siapkan untuk alat lab, tes lab, PCR, tes paru dan tes darah," ucapnya.
Untuk tahap pertama, rumah sakit darurat Wisma Atlet mampu menampung 1.500 pasien. Tahap berikutnya, tower lainnya bisa menampung 3.000 pasien.
Ia menambahkan, sejak Senin (23/3) pukul 17.00 WIB rumah sakit beroperasi, sejam kemudian masuk 30 pasien yang diawali dengan rangkaian tes seperti swab (tes pengambilan sampel lendir hidung dan tenggorokan).
Selain itu kata dia, pihaknya juga sedang menyiapkan RS Pertamina Jaya di Jalan Ahmad Yani, Jakarta. Jika pasien positif Covid-19 tanpa gejala (terlihat sehat) maka bisa isolasi diri di rumah. Jika kondisi parah dirujuk ke rumah sakit darurat Wisma Atlet dan parah sekali dirujuk ke rumah sakit rujukan atau ke rumah sakit Pertamina Jaya.
"Sehingga ada tahap-tahapannya, tidak semua menyerbu rumah sakit darurat Wisma Atlet. Kita sebar sesuai kondisi pasien," katanya.
Konsep penanganan yang dilakukan di Jakarta ini, juga sesuai dengan perintah Menteri BUMN bisa diterapkan di daerah lain seperti Bandung, Semarang dan Surabaya. Untuk itu, kerja sama dengan Kementerian Agama ditempuh sehingga bisa memakai asrama haji untuk menampung jika jumlah pasien Covid-19 meningkat.
BUMN lanjutnya, juga bekerja keras menyediakan masker, alat pelindung diri (APD) dan logistik lainnya. Pada akhir Maret 2020 kata Arya akan ada 4 juta masker.
"Memang jumlah itu tidaklah cukup, karena rata-rata orang pakai tiga masker dalam sehari. Kita tetap produksi dan cari dari luar," imbuhnya.
Begitu pula dengan APD, diproduksi di dalam negeri dan diimpor. Pandemi corona di seluruh dunia membuat para produsen berusaha keras menyediakan bahan baku.
Terkait alat tes polymerase chain reaction (PCR), akan datang 10 PCR dari Swiss yang akan didistribusikan ke 10 provinsi. Ia pun berharap secara bertahap kelengkapan alat pengetesan ini juga akan disediakan. Sebanyak 10 perusahaan swasta juga sudah bekerja sama untuk memasok logistik seperi APD, bahan makanan kepada para tenaga medis.
BUMN juga diminta oleh gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 menyatukan berbagai platform seperti Gojek, Grab, Halodoc, Sobat Dokter dan lain sebagainya untuk membantu para dokter dan tenaga medis penanganan orang positif Covid-19 tanpa gejala yang melakukan isolasi diri di rumah. Kepada mereka juga akan dibekali APD dan logistik yang didukung oleh gugus tugas. (gus/b1)
Virus Korona Virus Corona Covid-19 BUMN