Iklim Tropis Disebut Lemahkan Covid-19, Pemerintah Jangan Lengah
Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
JOSSTODAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini menyampaikan bahwa faktor cuaca turut berpengaruh terhadap wabah virus corona jenis baru (Covid-19) di Indonesia. Iklim tropis di Indonesia disebut dapat melemahkan Covid-19. Hal ini kemudian diperkuat dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Kontroversi pun sempat muncul di masyarakat. Meski demikian, hal itu jangan sampai membuat pemerintah lengah dalam menangani Covid-19.
Menanggapi hal ini, anggota DPR Ahmad Sahroni mengatakan, sebagai pihak pembuat kebijakan, maka pemerintah pasti memiliki sumber data terkait pernyataan tersebut. "Pastinya Pak Jokowi dan Pak Luhut juga tidak akan berbicara kalau tidak ada datanya. Jadi dalam hal ini, saya mengapresiasi hasil penelitian dari tim BMKG dan UGM terkait penemuan mengenai penyebaran virus ini," kata Sahroni kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Pernyataan Jokowi dan Luhut ternyata didukung juga oleh kajian dari Tim BMKG dan Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM. Kajian itu menyebutkan bahwa kondisi udara ideal untuk Covid-19 adalah temperatur sekitar 8-10 °C dan kelembapan 60-90%.
Artinya, dalam lingkungan terbuka yang memiliki suhu dan kelembaban yang tinggi, seperti di Indonesia, maka lingkungan ini kurang ideal untuk penyebaran Covid-19. Meski begitu, Sahroni menegaskan bahwa hasil kajian ini harusnya tidak serta merta membuat pemerintah Indonesia menjadi lengah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19. Sebab faktor utama penularannya terjadi dari orang ke orang.
"Hasil kajian ini tidak boleh membuat kita lengah. Physical distancing perlu terus ditegaskan dan ini penting sekali. Karena, tetap saja interaksi antarorang. Itu yang membuat virus ini semakin menyebar,” kata politisi Partai Nasdem tersebut.
Sahroni juga merujuk pada rekomendasi dari BMKG dan UGM yang menyebutkan bahwa meski cuaca Indonesia disebut kurang ideal untuk penyebaran virus, namun mobilitas penduduk dan interaksi sosial masyarakat tetap perlu benar-benar dibatasi.
"Tim kajiannya juga merekomendasikan bahwa faktor suhu dan kelembapan udara ini fapat mendukung pengurangan risiko dan penyebaran wabah, namun tetap saja harus ada pembatasan ketat atas mobilitas penduduk dan interaksi sosial," ujar Sahroni. (fa/b1)
Virus Korona Virus Corona covid-19