Menag: Pesantren Rentan Penyebaran Covid-19, Tingkatkan Kewaspadaan

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi meminta pondok pesantren (ponpes) lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19. Pasalnya sejak wabah Covid-19 melanda negeri ini, pesantren menjadi salah satu titik rawan penyebaran virus.

“Pesantren adalah entitas yang sangat rentan penyebaran Covid-19. Maka kewaspadaan harus selalu ditingkatkan,” kata Menag Razi dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi di malam puncak peringatan Hari Santri 2020, di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (21/10//2020) malam.

Berdasarkan siaran pers diterima Kamis (22/10/2020), Menag Razi mengatakan, keterbatasan fasilitas dan sarana kesehatan adalah titik lemah yang dapat menjadi pintu masuk penularan virus ini di pesantren. Selain itu, pola interaksi dan komunikasi yang intens di dalam pesantren menjadi kebiasaan yang tidak menguntungkan. “Saya yakin, jika santri dan keluarga besar pesantren mampu melampaui pandemi ini dengan baik, Insyaallah negara kita juga akan sehat dan kuat,”ucapnya.

Untuk membantu pesantren meningkatkan layanan kesehatan, Menag Razi menuturkan, Kementerian Agama (Kemag) melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren telah mengucurkan bantuan operasional pesantren sebesar Rp 2,4 triliun.

Menag Razi mengakui, anggaran dikucurkan belum sebanding dengan jumlah pesantren yang mencapai 28.900 di seluruh Indonesia. Namun ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban pesantren.

Menag Razi mengapresiasi beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi di lingkungannya. “Itu menjadi bukti nyata bahwa pesantren memiliki daya tahan di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang ada. Modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada para santri, keteladanan dan sikap kehati-hatian kiai,” ucapnya.

Terkait peringatan hari santri di tengah pandemi ini, Menag menyampaikan penghargaan kepada para kiai dan santri atas jasa-jasanya memperjuangkan kemerdekaan dan membangun bangsa ini. “Jangan pernah lelah untuk berkontribusi untuk negeri ini. Saya percaya, selama santri pondok pesantren terus berdedikasi demi bangsa, selama itu pula negara tercinta ini akan aman dan sentosa,” pungkasnya.

Sebagai informasi, peringatan Hari Santri 2020 yang mengambil tema “Santri Sehat Indonesia Kuat” jatuh pada 22 Oktober. Hal ini mengacu pada Keputusan Presiden(Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Tanggal ini diambil dari peristiwa tercetusnya resolusi jihad dari Pesantren Tebu Ireng, Jombang pada 22 Oktober 1945, yang berisi fatwa perlawanan melawan penjajah Belanda demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi inilah yang memicu peristiwa konfrontasi heroik pada 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan. (gus/b1)

Covid-19 Pesantren Hari Santri