BPS: Januari 2021 Terjadi Inflasi 0,26%, Mamuju Tertinggi

josstoday.com

Pedagang menata bahan makanan di Pasar Karet Belakang, Jakarta, Kamis 1 Desember 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi inflasi pada Oktober 2018 sebesar 3,16 persen (year on year) dan 0,28 persen (month on month) dengan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan yakni 4,38 persen (year on year).

JOSSTODAY.COM - Perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Januari 2020 terjadi inflasi sebesar 0,26%.

Kepala BPS, Suhariyanto memaparkan, dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dipantau, 75 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi.

“Inflasi Januari 2021 sebesar 0,26%, lebih lambat dibandingkan Desember 2020 yang sebesar 0,45% maupun Januari 2020 yang sebesar 0,39%,” kata Suhariyanto dalam pemaparan hasil inflasi Januari 2021, Senin (1/2/2021).

Dengan inflasi 0,26% pada Januari 2021 tersebut, maka tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2021 terhadap Januari 2020) sebesar 1,55%.

Pada Januari 2021, inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,43% akibat kenaikan harga berbagai jenis ikan dan cabai rawit, sedangkan terendah di Balikpapan dan Ambon sebesar 0,02%. Untuk deflasi, tertinggi terjadi di Baubau sebesar -0,92%, sedangkan deflasi terendah terjadi di Pontianak sebesar -0,01%.

Seperti diketahui, Gempa Sulbar berkekuatan magnitudo 6,2 pada 15 Januari 2021 lalu membuat 91.000 warga Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene terpaksa mengungsi.

Jumlah pengungsi di Sulbar secara keseluruhan mencapai 91.003, jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Kabupaten Mamuju, sebanyak 58.123 orang, di Kabupaten Kabupaten Majene sebesar 25.737 orang, sementara pengungsi Kabupaten Polman sebanyak 5.343 orang. (fa/b1)

BPS Inflasi