JOSSTODAY.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2020 terjadi in?asi sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,62. Tingkat in?asi tahun kalender (Januari–Februari) 2020 sebesar 0,66 persen dan tingkat in?asi tahun ke tahun (Februari 2020 terhadap Februari 2019) sebesar 2,98 persen.

"In?asi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," demikian data BPS yang dipublikasikan, Senin (2/3/2020).

BPS mencatat kelompok yang dimaksud mengalami kenaikan yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,95 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,21 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen.

Berikutnya kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,02 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,17 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41 persen.

Sementara kelompok yang mengalami de?asi, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,37 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Dari 90 kota IHK, 73 kota mengalami in?asi dan 17 kota mengalami de?asi. In?asi tertinggi terjadi di Sintang sebesar 1,21 persen dengan IHK sebesar 109,73 dan terendah terjadi di Pare-pare sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 103,82. Sementara de?asi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen dengan IHK sebesar 103,66 dan terendah terjadi di Padangsidimpuan sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,01.

Sementara komponen inti pada Februari 2020 mengalami in?asi sebesar 0,14 persen. Tingkat in?asi komponen inti tahun kalender (Januari–Februari) 2020 sebesar 0,33 persen dan tingkat in?asi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2020 terhadap Februari 2019) sebesar 2,76 persen. (gus/b1)

BPS Ekonomi Inflasi BPS