Luhut Ajak Semua Pihak Siap Hadapi Bencana

josstoday.com

Menko bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan.

JOSSTODAY.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengajak semua pihak untuk selalu siap menghadapi bencana yang datang.

Luhut menegaskan hal itu dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2021 hari kedua secara virtual, Kamis (4/3/2021).

Hal ini dikarenakan secara geografis Indonesia merupakan wilayah yang memiliki risiko rawan bencana yang tinggi. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat pembukaan rakornas kemarin menyatakan, Indonesia termasuk dalam 35 negara di dunia yang rawan bencana.

“Jadi tidak ada kata tidak siap. Kita harus siap menghadapinya. Jangan nantinya kita menangisi sesuatu karena kita tidak siap,” urai Luhut.

Menurutnya jika melihat bencana selama periode 2020, masalah lingkungan juga berpengaruh terhadap potensi bencana di Indonesia. Ia menjelaskan, banyak bencana di Indonesia yang terjadi sejak 1 Januari hingga 6 Desember 2020 lalu.

“Teknologi secanggih apa pun menurut Prof Dwikorita (Kepala BMKG) baru Jepang yang leading, menurut saya kita juga harus leading. Semua jangan pernah mengatakan akan tidak ada. Semua bisa ada, besok, atau lusa,” tegas Luhut.

"Di sini masalah lingkungan menjadi penting, pemotongan kayu, galian yang tidak sesuai aturan itu juga punya dalam kerusakan lingkungan kita. Kita harus hati-hati salam ambil keputusan,” katanya.

Potensi
Selain itu, penambahan jumlah penduduk di Indonesia juga membuat makin parah potensi bencana. “Juga karena penambahan manusia juga. Karena ketidakramah kita pada alam, itu juga membuat makin parah,” ungkapnya.

Luhut juga memberikan peringatan kepada semua kepala daerah di Indonesia bahwa ancaman tsunami itu nyata. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah desa di seluruh Indonesia terdapat 83.931 yang tersebar 34 provinsi.

“Seluruh desa di Indonesia hampir semua rawan terdampak tsunami. Jadi ayo para gubernur, bupati, kita wajib hati-hati dan selalu waspada,” katanya.

Luhut mengimbau agar mitigasi bencana selalu menjadi program kepala daerah, terutama yang wilayahnya berisiko tinggi. Menurutnya jangan sampai masyarakat lengah.

“Jangan sekali lagi karena tidak ada bencana, setahun tidak ada, atau tiga tahun tidak ada, lantas besok tidak ada. Jangan berpikir seperri demikian. Besok bisa saja ada, atau pun setelah ini pun bisa ada. Karena tidak ada yang bisa mengatur gempa ini kapan terjadi. Jadi kita wajib waspada selalu,” tutup Luhut.

Luhut Pandjaitan Bencana BNPB