Fokus Pasar: Pembangunan Infrastruktur Diharapkan Tingkatkan Konsumsi Dalam Negeri

josstoday.com

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut hadir mengunjungi Kawasan Industri Batang didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan pejabat lain, Selasa (30/6/2020).

JOSSTODAY.COM - Pembangunan infrastruktur menjadi harapan terkait naiknya serapan konsumsi dari belanja pemerintah pada sektor produktif. Penundaan dari pembangunan infrastruktur dinilai menjadi kontributor terhadap melambatnya daya beli, di mana konsumsi pemerintah masih menjadi motor penggerak konsumsi nasional.

Pilarmas Sekuritas dalam risetnya, Jumat (23/4/2021) menyampaikan, mengacu pada strategi pemerintah, tahun ini terdapat 25 peluang investasi pembangunan infrastruktur senilai Rp 278,35 triliun. Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) sedang membangun infrastruktur dasar guna mendukung Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah.

Pembangunan KIT Batang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan pemulihan ekonomi nasional sebagai dampak dari pandemi dan juga sebagai pengembangan kawasan ekonomi baru di Jawa Tengah. Secara keseluruhan luas KIT Batang seluas 4.300 hektare dan saat ini hampir selesai seluas 450 hektare. Lahan tersebut dinilai sudah siap digunakan untuk investasi yang berkaitan dengan teknologi.

Dalam mendukung percepatan pengembangan KIT Batang, Kempupera secara terpadu telah memulai pembangunan infrastruktur dasar seperti konektivitas, air baku dan air minum, pengelolaan sampah dan sanitasi serta penyediaan perumahan melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam proses pembangunan infrastruktur KIT Batang diharapkan semaksimal mungkin memanfaatkan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri. Infrastruktur yang dibangun di antaranya pembangunan simpang susun akses menuju KIT Batang yang terhubung dengan Jalan Tol Batang–Semarang.

Akses KIT Batang dibangun sepanjang 3,1 kilometer dengan anggaran Rp450 miliar, progresnya saat ini 49%. Kemudian pembangunan jalan kawasan 1A sepanjang 4 km dan Jembatan Kali Mata Air sepanjang 120 meter dengan biaya Rp185 miliar. Kontraktor pelaksana proyek tersebut yaitu WIKA dengan progres fisik 45%. (fa/b1)

KIT Batang Infrastruktur Kempupera