Jepang Akan Menetapkan Batas 10.000 Penonton Jelang Olimpiade
Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach (kiri) berada di Jepang baru-baru ini untuk melakukan pembicaraan dengan Gubernur Tokyo Yuriko Koike tentang Olimpiade yang tertunda. (Foto: AFP)
JOSSTODAY.COM - Pemerintah Jepang berencana untuk menetapkan batas 10.000 kehadiran penggemar di acara olahraga menjelang Olimpiade, seorang menteri kabinet mengatakan pada Rabu (16/6/2021). Sementara itu, penyelenggara menimbang berapa banyak penonton domestik dapat menghadiri Olimpiade.
Langkah yang diusulkan akan mulai berlaku setelah status keadaan darurat Covid-19 di Tokyo dan bagian lain dari negara tersebut berakhir pada 20 Juni dan akan berlangsung hingga akhir Agustus, kata Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggung jawab atas tindakan virus.
Ia mengatakan aturan itu akan membatasi penonton hingga 50% dari kapasitas tempat atau hanya 10.000 orang, tergantung pilihan mana yang lebih kecil. Rencana tersebut diharapkan diresmikan akhir pekan ini.
"Penting bagi kami untuk mempertahankan langkah-langkah anti-infeksi menyeluruh untuk mencegah peningkatan jumlah kasus. Terutama karena kami memperkirakan penyebaran varian Delta," kata Nishimura pada Rabu (16/6) kepada panel penasihat pemerintah, yang mendukung rencana tersebut.
Langkah tersebut dapat menetapkan batasan untuk keputusan penyelenggara Olimpiade tentang berapa banyak penggemar domestik, jika ada, yang dapat menghadiri acara Games saat Tokyo 2020 dimulai pada 23 Juli. Sementara itu, kehadiran penonton luar negeri sudah dilarang.
Jepang telah mencatat wabah virus yang relatif kecil, dengan sedikit lebih dari 14.000 kematian meskipun menghindari penguncian yang keras.
Tetapi program vaksinasi Jepang telah bergerak lebih lambat daripada banyak negara maju lainnya, dengan hanya lebih dari 5% dari populasi sepenuhnya diinokulasi sejauh ini.
Keputusan tentang penonton Olimpiade kemungkinan hanya mulai diterapkan setelah darurat virus di Tokyo berakhir pada 20 Juni dan pemerintah menegaskan pembatasan apa yang akan menggantikannya.
Laporan baru-baru ini mengatakan tindakan "darurat semu" dapat diterapkan, termasuk pembatasan penjualan alkohol atau jam buka terbatas untuk bisnis bar dan restoran.
Para ahli dan pejabat telah menyatakan keprihatinan bahwa kerumunan besar yang menghadiri Olimpiade, yang sempat tertunda karena virus, dapat mempercepat penyebaran Covid-19 setelah tindakan darurat berakhir.
Takaji Wakita selaku kepala panel penasehat memperingatkan kemungkinan lonjakan infeksi dalam waktu dekat, karena orang mulai lebih sering keluar rumah di beberapa daerah, termasuk Tokyo.
"Ketika pemerintah mencabut keadaan darurat, penting agar pembatasan dicabut secara bertahap," katanya kepada wartawan pada Rabu setelah pertemuan panel.
Di bawah status keadaan darurat saat ini, penonton dibatasi hanya 5.000 orang atau 50% dari kapasitas suatu tempat, tergantung mana yang lebih kecil. (fa/b1)
Olimpiade Tokyo Olimpiade Jepang Olimpiade Tokyo