Fokus Pasar: Peran Bank Indonesia dalam UMKM

josstoday.com

Ilustrasi

JOSSTODAY.COM - Bank Indonesia menerbitkan aturan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) sebagai bentuk dukungan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kebijakan ini juga disambut positif oleh perbankan karena mempermudah akses UMKM mendapatkan fasilitas keuangan.

Pilarmas Investindo Sekuritas memaparkan, komitmen BI juga ditunjukan dengan menggelar program UMKM Fest yang menyentuh lebih dari 1.700 merchant UKM melalui kanal daring di triwulan-II 2021. Dalam program tersebut, Bank Indonesia memberikan pelatihan transaksi online kepada UKM dan memfasilitasi akses untuk melakukan ekspor melalui kolaborasi dengan pemerintah serta asosiasi terkait.

Program itu juga berhasil meningkatkan jumlah penyaluran kredit ke sektor UMKM menjadi senilai Rp 78,8 triliun hingga Juni 2021. Dengan demikian, UMKM diharapkan semakin berkembang dan meningkatkan perekonomian nasional, mengingat UMKM menyumbang sekitar 60% PDB nasional.

“Kami melihat upaya dalam meningkatkan inklusi ekonomi dapat membuka akses keuangan dan juga memperkuat peran UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional,” jelas Pilarmas dalam riset harian, Rabu (8/9/2021).

Lebih lanjut, pada tahun 2021, Bank Indonesia juga menargetkan sebanyak 12 juta merchant dapat menggunakan QRIS guna memudahkan akses pembayaran digital. Berdasarkan data, tercatat sebanyak 9,4 juta merchant yang telah mengimplementasikan QRIS. Nilai transaksi QRIS mengalami kenaikan signifikan sebesar 366% secara tahunan menjadi Rp 5,6 triliun per Juni 2021.

“Meningkatnya penggunaan QRIS, dapat dijadikan momentum bagi pelaku UMKM Indonesia menuju pangsa pasar global,” ujarnya.

Menurut Pilarmas, pertumbuhan transaksi digital pada rentang tahun 2019-2020 dinilai cukup signifikan dan melonjak pada saat pandemi. Pemain-pemain baru seperti e-commerce, uang elektronik, dan QRIS mencatatkan pertumbuhan signifikan baik pada transaksi maupun penggunaannya. Hal ini, yang Pilarmas nilai dapat mendorong transformasi digital kian masif sesuai dengan target dari pemerintah.

“Terlebih, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sempat mengatakan bahwa sektor digital diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar untuk pertumbuhan ekonomi hingga tahun 2030 mendatang. Bukan tidak mungkin, perekonomian digital dapat mengubah paradigma kita selama ini,” pungkas Pilarmas.

 

 

Bank Indonesia UMKM RPIM