Kemendag Buka Peluang Impor Cabai
JOSSTODAY.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka peluang impor cabai, untuk mengatasi terus melambungnya harga komoditas tersebut di pasaran. Dengan catatan, berbagai upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan cabai sudah tidak berhasil.
"Kami mau pastikan dulu ketersediaan pasokan cabai. Kalau masih bisa upayakan dalam negeri, tentu kami tidak mau impor," tegas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurman, Kamis (5/1/2017).
Kemendag telah memerintahkan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk menjadi motor penggerak distribusi cabai, dari beberapa sentra produksi ke berbagai daerah yang mengalami kenaikan harga cabai. Pemerintah merasa perlu mengintervensi kelancaran jalur distribusi, mengingat komoditas cabai menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam mengerek laju inflasi.
"Misalnya Sumatra Barat, jalannya rusak dan cuaca menghambat. Di Kalimantan juga, tetapi itu karena pasokannya minim. Jadi kami tunjuk PPI untuk membantu distribusi cabai ke sana," jelentreh Oke.
Kemendag sudah mendata seluruh daerah yang harga cabainya melejit. Selanjutnya, data diserahkan kepada PPI. Di sisi lain, PPI juga menerima data sentra produksi cabai yang masih memiliki kecukupan stok dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Untuk sementara, Sumatra Barat dan Kalimantan Barat masih menjadi dua titik yang mengalami kenaikan harga cabai. Titik utama sentra produksi cabai ada di Jawa Barat dan Jawa Timur. "Kementan kasih data sentra produksi cabai ke PPI. Lalu Kemendag juga kasih data daerah yang harga cabainya tinggi. Tinggal PPI yang jalan untuk distribusikan," terangnya.
Keterbatasan pasokan cabai disebabkan oleh pengaruh cuaca. Tingginya curah hujan sepanjang 2016 telah membuat musim panen cabai menjadi tertunda. Produksi cabai pun akhirnya berkurang.(jos)
Harga Cabai Kemendag Impor Cabai