Situasi Rawan Jelang Pilkada

Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
JOSSTODAY.COM - Kondisi keamanan di Tanah Air cukup rawan jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Tensi politik di sejumlah daerah meningkat, jelang coblosan serentak yang dijadwalkan pada 15 Februari mendatang.
Hal itu dikemukakan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. "Kita menghadapi situasi yang cukup rawan karena menjelang Pilkada. Dinamika politik semakin meningkat," ungkap Tito di Jakarta, Sabtu (14/1/2017).
Meningkatkan tensi politik tampak dari banyaknya unjuk rasa yang terjadi di sejumlah daerah. Unjuk rasa bermuatan politik hingga sarat dengan sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Tito lantas mengimbau masyarakat tidak menyalahgunakan kebebasan berekspresi yang disampaikan melalui unjuk rasa. Penyalahgunaan itu dapat merusak prinsip demokrasi yang selama ini diterapkan. "Demokrasi merupakan salah satu ciri khas kebebasan menyampaikan pendapat. Tapi tidak boleh dinodai dengan kegiatan yang inkonstitusional yang justru merusak nilai demokrasi itu sendiri," tandasnya.
Sebelumnya, Tito sempat menyatakan bahwa isu persoalan dugaan penodaan agama yang dituduhkan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah menjalar ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia bagian Timur. Hal itu disampaikan Tito dalam forum komunikasi kepala daerah di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). "Di daerah Barat banyak organisasi-organisasi berusaha membawa isu yang sensitif. Di Timur, banyak yang mengaitkan itu dalam masalah keagaamaan," papar Tito.
Saat itu, Tito juga mengimbau para kepala daerah untuk segera meredam isu Ahok agar tidak terkontaminasi sentimen SARA. Jika tak segera dikendalikan, isu penodaan agama dapat memperburuk situasi keamanan.(jos)
Pilkada Serentak 2017 Kondisi Keamanan Kapolri Jenderal Tito Karnavian